Camat Hingga Kades Dikumpulkan Bahas Pilkada Rohil, Polisi Soroti Netralitas ASN

Polres Rokan Hilir menyatakan daerah pesisir itu tingkat kerawanannya sangat tinggi selama tahapan Pilkada karena banyak dugaan pelanggaran, khususnya netralitas ASN

oleh Syukur diperbarui 01 Nov 2024, 23:32 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 23:30 WIB
Seluruh kepala desa hingga camat berkumpul bersama pejabat untuk mendinginkan situasi politik di Rokan Hilir.
Seluruh kepala desa hingga camat berkumpul bersama pejabat untuk mendinginkan situasi politik di Rokan Hilir. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seluruh kepala kepenghuluan (desa), lurah hingga camat berkumpul di Gedung Misran Rais, milik Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Selain Plt Bupati Sulaiman, hadir Ketua KPU beserta jajaran penyelenggara Pilkada kecamatan dan Panwaslu seluruh kecamatan.

Mereka berkumpul untuk mendinginkan tensi politik pada Pilkada 2024 di Rohil. Turut hadir Kapolres AKBP Isa Imam Syahroni sebagai penanggungjawab keamanan dan pengawal tahapan Pilkada.

 

Isa menjelaskan, kehadiran aparatur pemerintah hingga kepenghuluan ini dibungkus dalam bentuk rapat koordinasi. Tujuannya membahas situasi keamanan di pedesaan terkait banyaknya dugaan pelanggaran Pilkada.

"Yang dibahas adalah netralitas ASN, TNI, Polri, netralitas kepala hingga perangkat desa ataupun kelurahan," kata Isa, Jumat siang, 1 November 2024.

Dalam rapat itu, Isa menyampaikan bahwa keamanan di Rohil tidak kondusif karena indeks pelanggaran Pilkada yang diterima Bawaslu sangat tinggi. Di Riau, daerah pesisir ini menempati posisi pertama paling banyak pelanggaran, khususnya netralitas ASN.

"Kami apresiasi kegiatan hari ini, tujuannya menetralisir dan meminimalisir pelanggaran-pelanggaran netralitas ASN pada Pilkada Rohil," jelas Isa.

Isa berharap kepala penghulu, lurah dan camat menenangkan dan mengajak warga masing-masing mewujudkan Pilkada damai. Caranya bekerjasama tokoh, Babinsa dan Bhabinkamtibmas di wilayahnya.

Sesuai namanya, tambah Isa, sebuah pesta demokrasi harusnya dibuat bahagia dan ceria. Peserta pesta bukannya membuat keributan atau memicu konflik sosial masyarakat.

"Ini pesta demokrasi, seharusnya dibuat bahagia," kata Isa.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beri Peringatan

Isa menghimbau semua pihak berpikir dulu sebelum bertindak. Harus bertanya ke diri sendiri apakah pekerjaan yang dilakukan selama tahapan Pilkada merupakan pelanggaran.

"Bantu pihak keamanan dengan mendinginkan suasana di masyarakat," pinta Isa.

Isa menegaskan, pihak-pihak yang ingin menjadi provokator ataupun berbuat pelanggaran Pilkada sudah diawasi oleh petugas. Mereka akan ditindak tegas jika masih berniat melanjutkan pekerjaan yang merusak nilai-nilai demokrasi.

"Semuanya sudah diawasi Bhabinkamtibmas dan Babinsa, berhentilah membuat situasi menjadi panas," tegas Isa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya