Status Gunung Marapi Naik dari Waspada ke Siaga, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, memiliki puncak tertinggi pada ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut dan menjadi salah satu gunung api aktif di Indonesia.

oleh Novia Harlina diperbarui 07 Nov 2024, 21:35 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 21:33 WIB
Gunung Marapi. (Liputan6.com/ ist)
Gunung Marapi. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Padang - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menaikkan status aktivitas Gunung Marapi, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada Rabu (6/11/2024).

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid melalui siaran tertulisnya mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan peningkatan aktivitas vulkanik yang terus berlangsung sejak beberapa waktu terakhir.

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, memiliki puncak tertinggi pada ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut dan menjadi salah satu gunung api aktif di Indonesia. Aktivitas erupsi di Marapi sering kali bersifat eksplosif, dengan kawah utama yang terletak di Kawah Verbeek.

"Sejak beberapa minggu terakhir, aktivitas Gunung Marapi menunjukkan peningkatan signifikan, baik secara visual maupun seismik," katannya, Kamis (7/11/2024).

Pada 27 Oktober 2024, kolom abu erupsi tercatat mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak, dan pada 6 November 2024, tercatat 1.500 meter. Selain itu, terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) sejak 7 Oktober 2024, yang berasosiasi dengan meningkatnya pasokan fluida dari kedalaman gunung.

Peningkatan kegempaan ini, bersama dengan deformasi inflasi di bagian puncak gunung, menunjukkan adanya tekanan (stress) yang dapat memicu letusan lebih besar.

Fluktuasi pasokan magma dan gas dari kedalaman tubuh gunung juga semakin intensif, menandakan potensi terjadinya erupsi sewaktu-waktu.

 

Rekomendasi untuk Masyarakat

Sehubungan dengan status Siaga yang baru diumumkan, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting untuk masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi:

Rekomendasi:

1. Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan diminta untuk tidak memasuki atau melakukan kegiatan di dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

2. Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah/aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

3. Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan untuk memakai masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

4 Semua pihak diminta untuk menjaga kondisi yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan informasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing oleh isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diharapkan terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk memperoleh informasi terkini tentang aktivitas Gunung Marapi.

6. Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Play Store, atau melalui media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram @pvmbg_).

"Dengan status Siaga yang telah diumumkan, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang guna mengurangi risiko dan dampak yang mungkin timbul akibat peningkatan aktivitas vulkanik ini," ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya