Mengenal Lebih Dekat Nagari Pagaruyung dan Sejarahnya

Salah satu peninggalan yang paling terkenal dari Pagaruyung adalah Istana Pagaruyung. Istana ini dibangun kembali setelah mengalami beberapa kali kebakaran, baik akibat perang maupun bencana alam.

oleh Novia Harlina diperbarui 20 Nov 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 05:00 WIB
6 Fakta Menarik tentang Batusangkar yang Jadi Benteng Belanda Saat Perang Padri
Istana Pagaruyung di Batusangkar. (dok. Instagram @dhzstagram / https://www.instagram.com/p/BporLLiFgFt/?igshid=13jwm1x9cvzxc / Dinda Rizky)

Liputan6.com, Tanah Datar - Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar memiliki peranan penting dalam sejarah dan kebudayaan Minangkabau, terutama dalam konteks kerajaan dan nilai adat istiadat. Nagari ini menjadi pusat kerajaan Minangkabau dan terkenal sebagai tempat berdirinya Istana Pagaruyung yang melegenda.

Seiring waktu, Pagaruyung tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Minangkabau, tetapi juga menjadi destinasi budaya yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Berikut ini beberapa alasan mengapa Nagari Pagaruyung memiliki nilai sejarah dan budaya yang begitu penting bagi masyarakat Minangkabau yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Sejarah Singkat Nagari Pagaruyung

Kerajaan Pagaruyung yang terletak di Batu Sangkar, Luhak Tanah Datar, merupakan sebuah kerajaan yang pernah menguasai seluruh Alam Minangkabau. Bahkan pada masa keemasannya kerajaan ini pernah menguasi seluruh wilayah Sumatera Tengah.

Menurut prasasti – prasasti yang ditemukan seperti prasasti Kubu Rajo, prasati Pagaruyung, dan Prasasti Suroaso. Yang pertama kali mendirikan kerajaan serta raja pertama dari kerajaan Pagaruyung adalah Adityawarman (1347 – 1375), seorangpaglima perang Majapahit yang juga merupakan keturunan dari kerajaan Darmasraya (Melayu).

Pada mulanya kerajaan Pagaruyung yang dipimpin oleh Adityawarman yang juga dibesarkan dalam lingkungan istana Majapahit, merupakan kerajaan yang menganut agama Budha, baru pada pertengahan abad ke-16 kerajaan Pagaruyung memeluk agama Islam dimana pada saat itu kerajaan Pagaruyung dipimpin oleh Sultan Alif.

2. Peranan Pagaruyung dalam Sejarah Minangkabau

Kerajaan Pagaruyung menjadi simbol kekuatan dan budaya Minangkabau yang khas. Pada masa kolonial Belanda, Pagaruyung juga terlibat dalam perang Padri, yaitu perlawanan antara kaum Padri yang ingin memperkuat ajaran Islam dan kaum adat yang ingin mempertahankan nilai-nilai tradisional Minangkabau.

Konflik ini menjadi salah satu konflik terbesar yang pernah terjadi di tanah Minang dan meninggalkan jejak mendalam dalam masyarakat Minangkabau.

Pasca perang, pengaruh kerajaan semakin memudar dan akhirnya di bawah kolonialisme, kerajaan tersebut berubah menjadi wilayah administratif Belanda. Namun, meski pemerintahan kerajaan melemah, nilai-nilai dan struktur adat yang ditinggalkan tetap lestari dan menjadi dasar bagi sistem sosial masyarakat Minangkabau hingga saat ini.

3. Istana Pagaruyung

Salah satu peninggalan yang paling terkenal dari Pagaruyung adalah Istana Pagaruyung. Istana ini dibangun kembali setelah mengalami beberapa kali kebakaran, baik akibat perang maupun bencana alam.

Saat ini, istana ini telah menjadi museum dan tempat wisata yang menggambarkan kehidupan kerajaan Minangkabau di masa lampau.

Istana Pagaruyung tidak hanya memukau karena arsitektur rumah gadangnya yang khas, tetapi juga karena koleksi benda-benda sejarah, ukiran-ukiran kayu yang penuh makna, dan replika artefak kerajaan.

Setiap bagian dari istana ini mengandung filosofi dan ajaran tentang adat Minangkabau, seperti bagaimana pengaturan ruangan yang mencerminkan kedudukan dan fungsi anggota keluarga dalam rumah gadang.

 

4. Pengaruh Pagaruyung Terhadap Adat dan Budaya Minangkabau

Nagari Pagaruyung tetap menjadi simbol kearifan lokal bagi masyarakat Minangkabau. Sistem pemerintahan nagari yang diterapkan di Minangkabau saat ini juga banyak dipengaruhi oleh struktur pemerintahan Kerajaan Pagaruyung, terutama dalam hal musyawarah dan mufakat sebagai cara pengambilan keputusan.

Nilai adat yang disebut "adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" yang mengombinasikan adat Minang dan syariat Islam masih dipertahankan oleh masyarakat hingga kini.

5. Pagaruyung Sebagai Destinasi Wisata Sejarah

Saat ini, Nagari Pagaruyung bukan hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata utama di Sumatera Barat. Dengan adanya Istana Pagaruyung, wisatawan bisa belajar lebih jauh mengenai budaya dan sejarah Minangkabau.

Selain itu, daerah sekitar Pagaruyung juga menawarkan panorama alam yang indah dengan latar pegunungan, persawahan, dan hutan yang menambah daya tarik bagi wisatawan.

Pengembangan pariwisata di Pagaruyung membantu masyarakat lokal dalam mempertahankan tradisi, adat, dan kebudayaan Minangkabau. Dengan melestarikan nilai sejarah dan tradisi ini, masyarakat lokal juga menjaga identitas mereka di tengah perkembangan zaman.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya