Demo Free West Papua di Yogyakarta Ricuh, Ternyata Ini Pemicunya

Kericuhan yang pecah dalam aksi unjuk rasa Free West Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Minggu (1/12/2024) petang, menyebabkan beberapa personel kepolisian terluka.

oleh Hendro diperbarui 03 Des 2024, 06:24 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 06:24 WIB
Kapolresta Yogyakarta Terluka
Tiga personel kepolisian terluka dalam kericuhan yang pecah di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Minggu (1/11/2024) petang. Tiga anggota polisi tersebut disebut mengalami luka ringan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kericuhan yang terjadi pada aksi unjuk rasa mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Minggu (1/12/2024) petang, meninggalkan luka bagi sejumlah anggota kepolisian. Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, mengungkapkan tiga personel kepolisian mengalami luka ringan akibat insiden tersebut.

"Efek dari kegiatan kemarin memang sedikit ada kericuhan yang menimbulkan teman-teman dari Polri dalam hal ini ada tiga anggota kami yang mengalami luka, walaupun kategori cuma luka ringan seperti biasa," jelas Sujarwo, Senin (2/12/2024).

Sujarwo memastikan bahwa massa aksi tidak ada yang mengalami luka. Selain itu, situasi di lokasi kericuhan kini telah kembali normal, dan akses Jalan Kusumanegara sudah dibuka penuh sejak Minggu malam.

"Saat ini sudah kembali situasi normal, dan akses masyarakat di Jalan Kusumanegara sudah berlangsung seperti biasa," tambahnya.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Aditya Surya Dharma, yang turut berada di lokasi kejadian, juga mengalami cedera. Ia terluka di tangan kanan akibat lemparan batu.

 

Pemicu Kericuhan

Kapolresta Yogyakarta mengungkapkan bahwa kericuhan dipicu oleh upaya salah seorang oknum dari massa aksi yang mencoba mengibarkan bendera Bintang Kejora saat massa hendak kembali ke asrama. Polisi yang melihat aksi tersebut segera mencoba menghentikannya, namun situasi berujung pada penyerangan terhadap petugas.

"Awalnya mereka sudah kembali, kemudian ada yang mencoba mengibarkan bendera Bintang Kejora. Kami berusaha mengamankan aksi itu, tetapi mereka langsung melakukan penyerangan kepada kami," ujar Aditya, Minggu (1/12/2024).

Tidak hanya menyerang polisi, massa aksi juga sempat merusak warung-warung di sekitar lokasi kejadian.

"Ada juga warung-warung yang piringnya dipecah, tapi fokus mereka adalah menyerang kami (polisi) karena kami berusaha agar tidak ada kibaran bendera kejora," tambahnya.

Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap oknum-oknum yang bertanggung jawab dalam kericuhan tersebut. Pemerintah Daerah dan aparat keamanan juga sedang mengevaluasi kejadian ini agar peristiwa serupa tidak terulang.

Kericuhan ini menjadi sorotan, mengingat aksi awal berlangsung damai sebelum berubah menjadi insiden yang mencederai ketertiban umum. Aparat berharap semua pihak dapat menjaga suasana kondusif di Kota Yogyakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya