Liputan6.com, Solo - Puluhan penyandang disabilitas yang tergabung daa komunitas Difabel Berdaya Solo mengikuti pelatihan bisnis online dan creator lab untuk meningkatkan penjualan produk hasil kerajinannya. Pelatihan yang didukung perusahaan e-commerce itu diselenggarakan dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh bertepatan pada tanggal 3 Desember 2024.
Para penyandang disabilitas yang menekuni usaha berbagai kerajinan itu tampak serius mengikuti pelatihan, mulai dari membuat konten hingga menawarkan hasil produksi di depan kamera smartphone miliknya. Mereka tampak masih kaku dan malu-malu beraksi memasarkan produk kerajinannya melalui kamera gawai miliknya.
Baca Juga
Salah satu penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan bisnis online, Nurhayati mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan bisnis online karena bisa untuk memasaran produk kerajinan yang dihasilkannya melalui online di e-commerce .Ia yang menekuni kerajinan rajut itu selama ini untuk menjual produk kerajinannya hanya melalui teman-temannya secara offline.
Advertisement
“Ya harapannya setelah mengikuti pelatihan ini nanti bisa dipelajari di rumah gitu, terus bisa memasarkannya online di Tokopedia dan ShopTokopedia. Saya senang banget dengan acara ini karena begitu bermanfaat untuk saya pribadi,” ucap dia usai mengikuti pelatihan bisnis online yang diselenggarakan Tokopedia da ShopTokopedia di Solo pada Rabu (4/12/2024).
Dalam pelatihan itu, Nurhayati mengku mendapatkan ilmu mengenai cara membuat konten yang menarik untuk memasarkan produk kerajinannya secara online. Selain itu juga diajari cara untuk melakukan pemasaran di platform yang digunakan untuk melakukan penjualan secara live streaming atau langsung.
“Memang masih gimana ya, masih malu enggak ada rasa pede kayak gitu. Tapi insyaallah nanti kita akan coba terus. Karena kalau punya produk itu kalau kita enggak punya seperti itu kan secara pemasaran juga terhambat,” katanya.
Pelatihan Secara Berkelanjutan
Ketua Difabel Berdaya Solo Sri Hartati mengaku bahwa pelatihan yang diikuti puluhan penyandang disabilitas yang juga pelaku UMKM itu sebenarnya tidak sulit, namun karena masih pertama sehingga banyak peserta yang masih bingung dan kesulitan untuk mencoba memasarkan secara online.
“Insya Allah nanti ke depannya akan terus belajar, jadi harapannya kita bisa gitu lho walaupun dengan segala keterbatasan. Tapi kita optimis dan yakin, kita bisa akan seperti itu,” harapnya.
Menurut dia, pelatihan bisnis online dan creator labs untuk para penyandang disabilitas yang diselenggarakan Tokopedia dan ShopTokopedia sangat bermanfaat karena akan membuka wawasan mereka untuk menjual produknya secara online. Pasalnya selama ini mereka yang bergerak di UMKM hanya mengandalkan penjualan secara konvensional.
“Pelatihannya sangat berperan sekali karena dengan media pelatihan seperti ini membuka mindset teman-teman bahwa ternyata marketing kita itu tidak hanya dengan konvensional, ternyata ada media digitalnya. Itu sangat membantu kita jadi memang sangat membuka mindset kita,” ucapnya.
Hartati menyebutkan penyandang disabilitas yang menjadi anggota dalam komunitas Difabel Berdaya Solo itu merupakan para pelaku UMKM yang bergerak di bidang kerajinan kayu, kuliner, fashion, handycraft dan lain sebagainya. Ia pun berharap nanti setelah pelatihan bisnis online selesai tidak hanya berhenti di pelatihan tersebut tetapi tetap ada pendampingan yang dilakukan secara terus menerus agar mereka tetap berkembang dan maju.
“Selama ini pelatihan-pelatihan yang digelar Pemkot Surakarta itu sifatnya hanya sebatas pemahaman sekilas juga, enggak kontinu berkelanjutan seperti itu. Ya kesulitan dari teman-teman difabel itu karena tidak ada media yang memfasilitiasi pembelajaran secara kontinyu,” kata dia.
Advertisement
Berdayakan Ekonomi Penyandang Disabilitas
Sementara itu Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan menjelaskan pelatihan bisnis online dan creators lab untuk teman-teman penyandang disabilitas yang tergabung dalam komunitas Difabel Berdaya Solo itu bagian dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasonal.
Inisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan itu bertujuan membantu anggota komunitas tersebut yang berprofesi sebagai pelaku usaha agar menjadi lancar berbisnis online khususnya dalam membuat konten video promosi dan pemasaran.
“Lewat pemberdayaan Difabel Bedaya Solo kali ini, kami berharap makin banyak pelaku yang fasih memanfaatkan konten video serta makin banyak content creator dan affiliate creator yang bisa membantu promosi dan pemasaran produk UMKM. Kami yakin, pebisnis online maupun kreator konter atau afilitaro adalah profesi yang inklusif,” kata dia
Aditia mengungkapkan bahwa Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi transaksi di Tokopedia dan ShopTokopedia. Selain Jawa Tengah ternyata beberaa provinsi lainnya di Tanah Air juga mencatatkan peningkatan yang sama terkait nilai transaksi, yakni meliputi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali yang rata-rata naik lebih dari sepuluh kali lipat.
“UMKM adalah tulang punggu ekonomi. Pertumbuhan ekonomi bisa diakselerasi jika pelaku usaha merespon peluang baru lewat cara bau dalam memafaatkan teknologi. Contohnya, berdasarkan data, penjual yang live streaming di TikTok bisa mengalami kenaikan penjualan di ShopTokopedia rata-rata 7 kali lipat,” sebutnya.