Gelung Pingkan, Tatanan Rambut Perempuan Manado yang Gunakan Mawar Hidup

Gelung pingkan digunakan oleh perempuan Minahasa mulai dari anak-anak hingga dewasa. Para anak gadis Manado yang berambut panjang saat masih kecil atau muda tidak boleh dibiarkan terurai.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Des 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi Tata Rambut
Ilustrasi tata rambut. (dok. Unsplash.com Adam Winger @awcreativeut)

Liputan6.com, Manado - Salah satu warisan budaya Minahasa yang mencerminkan keindahan mendalam adalah tatanan rambut yang bernama gelung pingkan. Gaya sanggul yang mencerminkan kecantikan perempuan Manado ini dihiasi dengan detail bunga mawar hidup.

Mengutip dari indonesiakaya.com, gelung pingkan merupakan penanda identitas sosial dalam budaya Minahasa. Adapun hiasan bunga mawar hidup juga menyimbolkan status pernikahan.

Gelung pingkan digunakan oleh perempuan Minahasa mulai dari anak-anak hingga dewasa. Para anak gadis Manado yang berambut panjang saat masih kecil atau muda tidak boleh dibiarkan terurai.

Untuk acara biasa, rambut mereka harus dikepang. Sementara untuk acara yang lebih formal, rambut mereka harus disanggul.

Salah satu sanggul terkenal dari Minahasa adalah gelung pingkan. Konon, nama pingkan berasal dari seorang gadis cantik dari Tanah Wangko, Minahasa.

Gadis keturunan Walian Ambowailan (Ambelan) ini hidup pada akhir abad ke-17. Dikisahkan, gadis bernama Pingkan Mogoghunoi ini memiliki rambut panjang hingga menyentuh lantai.

Rambutnya selalu dikepang atau dalam bahasa setempat disebut dicako. Pada momen-momen khusus, ia kerap menata rambutnya menjadi konde.

Dalam bahasa Tombulu, konde itu disebut taldimbu, sedangkan dalam bahasa Tontemboan disebut wulu’kun. Keindahan dan keunikan gaya rambut Pingkan begitu membekas.

Dari sanalah, namanya dijadikan sebgaai nama salah satu tatanan rambut tradisional Minahasa, gelung pingkan. Tak hanya sebagai tatanan rambut, nama Pingkan juga kerap digunakan sebagai nama anak perempuan oleh orang Manado.

Untuk membuat gelung pingkan diawali dengan menyasak seluruh rambut hingga mengembang. Selanjutnya, rambut disisir ke belakang hingga mencapai tengkuk.

Adapun rambut bagian belakang dibagi menjadi dua bagian, lalu diikat. Jika rambutnya panjang, maka bisa dikepang. Untuk rambut pendek biasanya akan ditambahkan kepangan tanbahan.

Kepangan rambut tersebut kemudian diputar membentuk pusaran di kedua sisi. Kepangan dikencangkan dengan harnal serta jepit.

Selanjutnya, tatanan rambut disemprotkan hair spray dan ditambahkan bunga mawar sebagai hiasan mutlak pada gelung pingkan. Bunga mawar yang dikenakan dalam gelung pingkan haruslah mawar hidup. Jika di sekitar tidak ditemukan bunga mawar asli, maka dapat diganti dengan bunga hidup atau segar lainnya.

Gelung pingkan juga merepresentasikan status pernikahan bagi yang memakainya. Perempuan yang masih lajang akan mengenakan gelung pingkan dengan hiasan bunga mawar merah yang disematkan di belakang telinga sebelah kiri. Sementara bagi perempuan yang sudah menikah, bunga mawar merah disematkan di sebelah kanan.

 

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya