Liputan6.com, Gowa - Fenomena uang palsu membuat sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan resah. Dalam berbagai video yang tersebar, warga resah karena uang palsu tersebut sangat mirip dengan uang asli.
Hal tersebut bermula dari pengungkapan pabrik uang palsu yang berada di gedung perpustakaan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka.
Advertisement
Baca Juga
Menyikapi keresahan warga tersebut, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sulawesi Selatan melakukan inspeksi dadakan di sejumlah pasar yang berada di Kabupaten Gowa. Pihak BI mendatangi pasar tersebut untuk mengecek peredaran uang palsu.
Advertisement
“Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan atau dihantui dengan uang palsu. Sehingga, kami terjun ke masyarakat melakukan sosialisasi terkait dengan ciri-ciri uang rupiah,” kata Pelaksana Pengelola Uang Rupiah KPW BI Sulsel, Muslimin kepada wartawan, Senin (23/12/2024).
Ia menjalaskan, warga bisa mengecek keaslian uang rupiah dengan cara 3D, yakni dilihat, diraba dan diterawang. Ia pun menyebut bahwa membelah uang rupiah sebagaimana video-video yang viral di media sosial ada cara yang salah.
"Sebenarnya membelah yang seperti yang viral di medsos itu adalah cara yang kurang tepat atau tidak benar untuk mengenali dari keaslian uang rupiah," jelasnya.
Ia mengaku, baru-baru ini telah mengecek keaslian terhadap uang rupiah yang dibelah. Hasilnya, uang tersebut adalah asli.
“Yang terkelupas kebanyakan, tadi pagi ada yang datang melapor ke kantor uang terkelupas. Setelah kita konfirmasi, ternyata benar itu memenuhi ciri ciri uang rupiah dan memang dinyatakan asli,” tegasnya.
Viral di Media sosial
Beberapa hari terakhir, warga Sulawesi Selatan dibikin resah dengan beredarnya uang yang disebut palsu. Dalam video yang beredar warga resah karena uang rupiah tersebut bisa terkelupas atau terbelah.
Dalam salah satu video, seorang warga menarik uang tunai di salah satu mesin ATM di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa pada Senin (23/12/2024). Uang pecahan Rp100 ribu yang itu terkelupas bagian ujungnya dan disebut sebagai uang palsu karena ujungnya terkelupas atau terbelah. Namun setelah dicek ternyata uang tersebut asli namun sobek. Warga tersebut kemudian meminta maaf.
Dalam video lain, seorang guru honorer bernama Ardi di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto mengaku menerima uang gaji dengan pecahan Rp100 ribu yang juga disebut palsu lantaran ujungnya bisa terkelupas atau terbelah. Kasus ini tengah diselidiki oleh polisi.
Di Kabupaten Tana Toraja juga viral video serupa, ditemukan uang diduga palsu dalam pundi persembahan gereja. Kasus ini viral di media sosial dan sedang ditangani polisi.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement