Filosofi dan Keunikan Rumah Limas Khas Sumatera Selatan

Rumah Limas bukanlah sekadar bangunan, jumlah tingkat pada rumah tersebut memiliki filosofi mendalam yang menyesuaikan geografi dan kepercayaan masyarakat setempat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 12 Jan 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 08:00 WIB
Mengenal Filosofi Kearifan Lokal Rumah Limas Khas Sumsel di Uang Rp10.000
Tidak hanya Rumah Limas, Rumah Ulu asal Kabupaten OKI Sumsel juga menjadi koleksi di Museum Negeri Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Rumah Limas merupakan rumah tradisional Provinsi Sumatra Selatan. Rumah ini memiliki kekhasan arsitektur berupa gaya bangunannya yang berbentuk rumah panggung dengan lima tingkat.

Sesuai namanya, Rumah Limas adalah bangunan tempat tinggal tradisional berbentuk limas. Mengutip dari indonesia.go.id, Rumah Limas bukanlah sekadar bangunan, jumlah tingkat pada rumah tersebut memiliki filosofi mendalam yang menyesuaikan geografi dan kepercayaan masyarakat setempat.

Masyarakat setempat menyebut kumpulan tingkat-tingkatnya sebagai bengkalis. Berikut keunikan Rumah Limas Khas Sumatra Selatan:

1. Luas Rumah Limas

Biasanya, Rumah Limas memiliki luas sekitar 400 hingga 1000 meter persegi. Beberapa pemilik rumah sering kali meminjamkan rumah mereka untuk digunakan sebagai tempat pesta pernikahan dan acara adat.

2. Dibangun menggunakan kayu khusus dan unggulan

Rumah Limas dibangun dengan menggunakan kayu khusus dan unggulan yang hanya tumbuh subur di daerah tersebut. Pemilihan kayu pun dilakukan dengan menyesuaikan karakter kayu dan kepercayaan masyarakat di Sumatra Selatan.
Adapun pada bagian pondasi biasanya menggunakan kayu unglen, yakni kayu yang berstruktur kuat dan tahan air. Sementara untuk bagian kerangka rumah menggunakan kayu seru yang cukup langka.

Kayu seru sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah rumah karena berkaitan dengan kebudayaan masyarakat setempat. Menurut kebudayaan turun-temurun, kayu seru dilarang untuk diinjak dan dilangkahi.

Adapun khusus untuk dinding, lantai, jendela, dan pintu biasanya menggunakan kayu tembesu. Kayu ini memiliki keunggulan dari segi ekologi dan ekonomi.

 

3. Ukiran dan ornamen yang kental dengan kebudayaan setempat

Tak hanya terkait pemilihan kayu, Rumah Limas juga menggambarkan betapa kentalnya budaya Sumatra Selatan. Hal ini bisa dilihat dari seni ukiran dan ornamen pada pintu, dinding, maupun atap Rumah Limas yang menggambarkan nilai-nilai kebudayaan setempat. 

4. Memiliki lima tingkat dengan makna dan fungsi berbeda

Rumah Limas yang terdiri dari lima tingkat memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda. Lima tingkatan ruangan diatur menggunakan filosofi kekijing. Artinya, setiap ruangan diatur berdasarkan usia, jenis kelamin, bakat, pangkat, serta martabat penghuninya.

Tingkat pertama Rumah Limas disebut Pagar Tenggalung. Bagian ini merupakan ruangan luas tanpa dinding pembatas yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu, termasuk saat ada acara adat.

Menariknya, orang luar tidak bisa melihat aktivitas di dalam ruangan. Sedangkan yang dari dalam bisa melihat suasana di luar.

Keunikan lain terdapat pada lawang kipas atau pintu Rumah Limas. Jika dibuka akan membentuk langit-langit ruangan.

Selanjutnya pada tingkat kedua disebut Jogan. Bagian ini merupakan tempat berkumpul para anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki.

Pada Kekijing ketiga, terdapat ruangan yang lebih privat dengan posisi lantai yang lebih tinggi dan bersekat. Ruangan tingkat tiga ini hanya digunakan oleh tamu undangan khusus ketika pemilik rumah sedang mengadakan hajat.

Pada tingkat keempat, terdapat area khusus untuk orang yang dihormati dan memiliki ikatan darah dengan pemilih rumah. Biasanya, ruangan ini diperuntukkan bagi para Dapunto dan Datuk, yakni tamu undangan yang dituakan.

Pada tingkat kelima yang disebut Gegajah terdapat ruangan paling luas. Ruangan ini lebih istimewa dan lebih bersifat privasi.

Tingkat kelima ini hanya dimasuki oleh orang yang mempunyai kedudukan sangat tinggi dalam keluarga maupun masyarakat. Terdapat undukan lantai untuk bermusyawarah yang disebut Amben serta kamar pengantin khusus yang digunakan jika pemilik rumah mengadakan acara pernikahan.

5. Ornamen simbar pada bagian atas atap

Keunikan lain Rumah Limas bisa dilihat dari ornamen pada bagian atas atap. Terdapat ornamen simbar berbentuk tanduk dan melati yang juga berfungsi sebagai penangkal petir.

Simbar dua tanduk melambangkan Adam dan Hawa, empat tanduk berarti sahabat nabi, dan lima tanduk melambangkan rukun Islam. Adapun melati melambangkan keagungan dan kerukunan.

Rumah Limas dibangun menghadap timur dan baratTerdapat keunikan lain pada Rumah Limas, yakni dibangun menghadap ke arah timur dan barat. Bagian yang mengarah ke barat disebut dengan Matoari Edop, sedangkan yang menghadap ke timur disebut Matoari Mati.

Matoari Edop berarti matahari terbit yang melambangkan kehidupan baru. Sementara Matoari Mati berarti matahari terbenam atau melambangkan akhir dari kehidupan.

 

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya