Tekan Penyebaran PMK, Situbondo Tutup Sementara Pasar Hewan

Untuk menekan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten Situbondo, menutup sementara pasar hewan selama 21 hari.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 13 Jan 2025, 18:43 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 18:10 WIB
Aktivitas Jual Beli di Pasar Hewan Situbondo sebelum merebaknya Virus PMK (Istimewa)
Aktivitas Jual Beli di Pasar Hewan Situbondo sebelum merebaknya Virus PMK (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Situbondo Untuk menekan penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten Situbondo, menutup sementara pasar hewan selama 21 hari.

Penutupan itu, terhitung mulai 13 Januari hingga 2 Februari 2025. Penutupan ini, dilakukan untuk menakan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku yang semakin masif di Situbondo.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo Achamd Junaidi mengatakan, bahwa penutupan sementara operaisonal pasar hewan ini sebagai upaya menekan penyebaran virus PMK yang saat ini sudah ada 210 kasus.

“Ini menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Pertanian mengenai kewaspadaan dini peningkatan kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS),” ujarnya, Senin (13/1/2025).

Kata dia, kajian epidemiologi pejabat otoritas veteriner Provinsi Jawa Timur dan rekomendasi pejabat otoritas veteriner serta berdasarkan perekonomian kasus PMK di beberapa wilayah di Situbondo telah terjadi peningkatan kasus PMK.

Sehingga, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dini terhadap potensi penularan virus PMK serta dilakukan upaya meminimalisasi risiko potensi meluasanya PMK pada ternak sapi di Situbondo.

Sesui surat edaran Menteri Pertanian, kata Junaidi, penutupan sementara operasional pasar hewan minimal dua minggu apabila ditemukan atau terindikasi kasus PMK.

“Seperti di Tulungangung hanya ada enam ekor sapi mati terindikasi PMK sudah menutup pasar hewan, sedangkan di Situbondo ada 210 kasus dan 43 ekor sapi di antaranya mati,” paparnya.

Junaidi menambahkan, penutupan sementara operasional tiga tempat pasar hewan, yakni di Pasar Sabtoan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Pasar Hewan di Kecamatan Besuki dan Pasar Hewan di Kecamatan Asembagus.

“Di pasar hewan ini sangat rentan penularan virus PMK pada ternak sapi maupun kambing dan domba. Karena hewan yang ada di pasar berasal dari berbagai kabupaten/ kota lain,” dia menambahkan.

Peternak Diimbau Tidak Lakukan Aktivitas Jual Beli Sapi

Masyarakat peternak dan pelaku usaha peternakan diimbau tidak melakukan aktivitas jual beli ternak besar di dalam maupun di luar pasar hewan dan menjaga kebersihan kandang dan peralatan peternakan serta lingkungan sekitar.

Melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang dan lingkungan sekitaranya, menjaga kesehatan ternak dengan memberikan pakan yang cukup dan berkualitas, dan apabila terdapat ternak sakit segera dipisah dengan ternak lainya yang sehat dan segera melaporkan kepada petugas pusat kesehatan hewan.

Hingga pecan ke dua bulan Januari 2025 tercatat sebanyak 210 ekor sapi di Situbondo terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK.Dari jumlah tersebut 43 ekor sapi  mati diduga terpapar virus PMK.

 

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya