1.240 Ternak di Jabar Terpapar PMK, 1 Pasar Ditutup Sementara

Pemerintah daerah telah memulai vaksinasi hewan ternak sapi, kambing, kerbau khusus untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku tersebut.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 14 Jan 2025, 20:57 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 20:53 WIB
PMK
Sapi-sapi di peternakan Wanasuka, Pangalengan, Kabupaten Bandung, terlihat mengeluarkan lendir pada jungurnya. Tim Kesehatan Hewan (Keswan) setempat mengonfirmasi bahwa sapi-sapi itu terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), 7 Juni 2022. (Liputan6.com/Dikdik Ripaldi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan, ribuan hewan ternak di 14 kabupaten kota terpapar penyakit mulul dan kuku (PMK). Peningkatan kasus itu pun berdampak pada penutupan sementara pasar hewan. 

Per 13 Januari 2025 lalu, Bey mengatakan, terdapat sebanyak 1.240 hewan ternak yakni sapi, kambing, kerbau, yang terpapar PMK.

"Masih peningkatan penyakit ada 1.240 di 14 kabupaten/ kota," sebut Bey dalam keterangannya di Bandung.

Bey menyampaikan, pasar hewan yang ditutup sementara akibat kasus ini yakni pasar hewan Manonjaya di Tasikmalaya. Meski demikian, pihaknya tidak akan melakukan penyekatan untuk mencegah penularan. 

"Tidak ada penyekatan hanya ada penutupan Pasar Manonjaya itu saja," ujar Bey.

Khusus di Bandung Barat, Bey menyampaikan, terdapat empat hewan yang mati akibat PMK. Dengan demikian, total hewan ternak yang mati karena terpapar PMK sebanyak 53 ekor.

"Yang jelas kemarin empat ekor mati di KBB, jadi total yang mati itu 53 ekor se-Jabar," kata Bey.

Ia mengatakan telah memulai vaksinasi hewan ternak sapi, kambing, kerbau khusus untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku tersebut.

 

Vaksinasi di Bandung  

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menggelar program vaksinasi untuk mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Dalam sepekan terakhir, sebanyak 500 ekor sapi di Kota Bandung telah menerima vaksin PMK.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan pihaknya berkaca dari wabah PMK pada 2022 silam. Saat itu, Kota Bandung menjadi wilayah terakhir yang terdampak. Namun, penularan PMK terjadi lantaran masuknya hewan ternak dari luar kota.

"Oleh karena itu, tahun ini kami lebih sigap dengan vaksinasi dan pemberian vitamin B kompleks untuk memperkuat imunitas hewan ternak," ujar Gin Gin dalam kegiatan vaksinasi di Peternakan Sapi Pak Entum, Kecamatan Babakan Ciparay pada Selasa, 7 Januari 2025.

Hingga Senin, 6 Januari 2025, sebanyak 370 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi-sapi sehat di wilayah tersebut. Kemudian program vaksinasi dilanjutkan pada Selasa, 7 Januari 2024 dengan 130 dosis. Saat ini, total 500 ekor sapi telah mendapatkan dosis vaksin.

Gin Gin memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menaruh perhatian serius untuk mencegah penyebaran wabah PMK. Sebagaimana diketahui, isu PMK belakangan kembali muncul di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selain mendorong program vaksinasi PMK, pihaknya juga akan melakukan sejumlah langka antisipasi lain seperti pemantauan dan pemeriksaan yang akan dilakukan secara intensif di sejumlah peternakan, khususnya peternakan sapi.

DKPP juga, kata Gin Gin, akan memastikan koordinasi yang baik dengan para peternak melalui komunitas. "Kota Bandung lebih mudah terkoordinasi karena peternak sudah belajar dari wabah sebelumnya. Mayoritas ternak di sini adalah jenis pembesaran, bukan pembibitan, sehingga pencegahan harus dilakukan secara maksimal," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya