Liputan6.com, Palembang - Ada banyak ragam pangan lokal dan olahannya yang ada di Indonesia, yang menjadi ciri khas tiap daerah, terutama di tiga provinsi, yakni Sulawesi Selatan (Sulsel), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Untuk tetap melestarikan pangan lokal dan olahan pangan, hadirnya komunitas online yakni wikipangan yang menjadi wadah informasi pangan lokal dan olahan pangannya yang bisa diakses seluruh orang.
Ariska Mufida, peneliti ICRAF Indonesia berkata, Wikipangan adalah sebuah gerakan dan komunitas yang menjadi tempat informasi olahan pangan dari masyarakat sendiri, dengan cara mengisi informasinya secara mandiri.
Advertisement
Kontributor yang membuat tulisan informasi pangan lokal tersebut berasal dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pemerintahan, jurnalis, budayawan, sejarahwan hingga masyarakat yang peduli tentang pangan lokal.
Baca Juga
Di Sulsel dan NTT sendiri, mereka sudah mengundang komunitas lokal dan gerakan masyarakat yang bergerak tentang pangan lokal. Sedangkan di Sumsel sendiri, baru akan dimulai merangkul komunitas-komunitas yang peduli tentang pangan lokal.
“Dari mereka biasanya kegiatannya hanya sekali dan hasil studinya dipublikasi di buku atau poster, yang tidak tertulis. Jadi inilah manfaat dari wikipangan, informasinya bisa diabadikan lewat tulisan dan dibaca banyak orang,” katanya, Sabtu (25/1/2025).
Dari 3 provinsi tersebut, ada sekitar 350 komunitas yang sudah tergabung, di mana 60 persen anggota komunitasnya berkontribusi membuat 170 artikel tentang pangan lokal dan olahan pangan di wikipangan.id.
Ada beberapa jenis olahan pangan lokal yang sulit ditemukan, seperti dangke, keju khas Kabupaten Enrekang Sulsel yang sangat sedikit informasi tentang itu.
“Dangke sendiri adalah keju khas nusantara dari bahan baku susu sapi dan kerbau, memiliki warna putih, bertekstur kenyal seperti tahu dan punya rasa gurih mirip keju,” katanya.
Lalu ada lagi olahan pangan lokal lainnya dari Sulsel, yakni pangi, beppa cangkuli, kapurung, jagung pulut, apang, jompo-jompo, barongko, lawa dan lainnya.
400 Jenis Makanan
Sedangkan di Sulsel, ada banyak pangan lokal dan olahan pangannya, seperti Arbila hutan, bau peapi, lakoat, jagung bose, lauk nutu, uk jagung sagu, sambal daun sipa, pisang luan, jeruk hickson dan lainnya.
Selain wikipangan, program Land4Lives ICRAF Indonesia yakni melakukan survei pangan, termasuk dilakukan juga di Sumsel, terutama di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Dari 12 desa di dua kabupaten Sumsel tersebut, sudah ditemukan sekitar 400 pangan dan olahan pangan yang berbeda-beda, yang masih dilestarikan warga Sumsel.
“Contohnya olahan ikan asin di 12 desa tersebut sangat banyak, mulai dari jenis ikannya dan cara pengolahannya. Ada juga olahan sayur juga banyak sekali, salah satunya sayur genjer yang tidak ditemukan di NTT dan Sulsel,” ucapnya.
Advertisement