Tumbuhan Purba Berusia 32.000 Tahun Berhasil Dihidupkan Kembali

Proses regenerasi dilakukan di dalam laboratorium menggunakan botol kaca khusus. Setelah melalui serangkaian tahapan, biji kuno tersebut akhirnya bertunas dan tumbuh menjadi tanaman Silene stenophylla dewasa yang mampu berbunga dan menghasilkan biji fertile.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Jan 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 17:00 WIB
Ilmuwan yakin, gelembung yang muncul di permafrost adalah dampak perubahan iklim
Ilmuwan yakin, gelembung yang muncul di permafrost adalah dampak perubahan iklim (The Siberian Times/Alexander Sokolov)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyajakarta - Pencapaian luar biasa dalam dunia sains terjadi ketika tim ilmuwan Rusia berhasil menghidupkan kembali tumbuhan silene stenophylla dari biji yang telah terkubur selama 32.000 tahun di permafrost Siberia. Biji tersebut ditemukan pada kedalaman 38 meter di bawah lapisan es abadi bersama fosil mammoth dan beberapa hewan purba lainnya.

Mengutip dari berbagai sumber, penemuan biji ini bermula dari aktivitas tupai zaman es yang menimbun makanannya. Kondisi permafrost yang dingin dan stabil selama puluhan ribu tahun ternyata mampu mengawetkan biji tersebut dengan sempurna.

Proses regenerasi dilakukan di dalam laboratorium menggunakan botol kaca khusus. Setelah melalui serangkaian tahapan, biji kuno tersebut akhirnya bertunas dan tumbuh menjadi tanaman Silene stenophylla dewasa yang mampu berbunga dan menghasilkan biji fertile.

Silene stenophylla merupakan tumbuhan asli Siberia yang menghasilkan bunga berwarna putih. Spesies ini masih dapat ditemukan tumbuh di wilayah tersebut hingga saat ini.

Keberhasilan menghidupkan kembali tumbuhan dari era Pleistosen ini membuka wawasan baru tentang ketahanan biji tumbuhan dalam kondisi beku. Pencapaian ini menjadi yang pertama dalam sejarah di mana tumbuhan dari zaman es dapat dihidupkan kembali setelah periode waktu yang sangat panjang.

Penelitian ini juga memberikan mekanisme perlindungan alami yang membuat biji tetap viable selama puluhan ribu tahun dalam kondisi beku. Temuan ini membuka prospek baru dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

Metode penyimpanan biji dalam kondisi beku atau cryopreservation terbukti efektif untuk menjaga viabilitas biji dalam jangka waktu yang sangat panjang. Hal ini memberikan konservasi berbagai spesies tumbuhan yang terancam punah.

Keberhasilan menghidupkan kembali silene stenophylla juga memunculkan potensi untuk menemukan dan menghidupkan kembali spesies tumbuhan purba lainnya yang terkubur dalam lapisan permafrost. Wilayah Siberia dengan lapisan es abadinya menyimpan berbagai fosil dan material biologis yang terpelihara dengan baik.

Penemuan ini menunjukkan bahwa permafrost dapat menghidupkan kembali organisme dari masa lalu. Hal ini membuka babak baru dalam penelitian paleobiologi dan memberikan perspektif baru dalam memahami evolusi dan adaptasi tumbuhan sepanjang sejarah Bumi.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya