Viral Wali Kota Solo Borong Telur Gulung di Grebeg Sudiro, Digetok Harga Rp 800 Ribu

Wali Kota Solo, Teguh Prakosa viral di media sosial setelah memborong dagangan penjual telur gulung di Grebeg Sudiro.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 28 Jan 2025, 23:45 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 23:38 WIB
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa di Gedung DPRD Kota Solo, Rabu (16/8).(Liputan6.com/Fajar Abrori)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Solo, Teguh Prakosa baru-baru ini jadi sorotan di media sosial setelah videonya memborong dagangan telur gulung di acara Grebeg Sudiro viral. Adapun peristiwa tersebut viral karena sang penjual memberikan harga Rp800 ribu untuk dagangannya.

Melansir dari beberapa video yang beredar, sang penjual berdagang asongan di tengah-tengah para penonton. Kemudian dagangannya diborong oleh Wali Kota Solo untuk dibagikan kepada para penonton di sekitar.

Ketika hendak membayar sang pedagang menyebutkan seluruh dagangannya sekitar Rp800 ribu. Adapun MC yang hadir di acara tersebut terdengar kaget dengan harga yang diminta sang penjual dan bertanya kembali terkait harganya.

Rp 800 ewu tenan ora kui (Rp 800 ribu beneran enggak itu),” tanya sang MC.

Setelah videonya viral dan diunggah oleh berbagai akun di sejumlah platform media sosial berbeda banyak warganet kemudian berdebat terkait harga yang diminta oleh pedagang telur tersebut.

Berdasarkan pantauan, peristiwa tersebut memicu pro dan kontra di antara warganet. Beberapa yang pro menyebutkan bahwa harga tersebut wajar dan warganet yang kontra menyebutkan harganya tidak wajar dan terlampau mahal.

Kemudian Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto mengonfirmasi terkait kebenaran video tersebut. Pihaknya menjelaskan insidennya terjadi sebelum rebutan kue keranjang dimulai.

Dia juga menyebutkan nampan yang dibawa oleh pedagang asongan berisi sekitar 28 lubang dan ditambah di tengah-tengah gelas beberapa telur gulung turut ditumpuk sehingga kemungkinan ada sekitar 55 hingga 56 gelas.

Teguh Prakosa juga sempat bertanya kepada penjual harga dari satu gelas cup tersebut dibanderol dengan tarif berapa dan sempat dijawab bahwa satu cup dijual dengan harga Rp 10 ribu.

“Pak Teguh tanya juga, itu satu gelas atau cup berapa, ternyata dijual Rp 10 ribu, berarti kan mungkin sekira Rp400 ribu, tetapi minta ke Pak Wali Rp800 ribu,” ucapnya.

Penjual Sempat Marah

resep telur gulung jajanan anak SD
ilustrasi telur gulung/Edgunn/Shutterstock... Selengkapnya

Ketika memborong telur gulung tersebut, Teguh telah menyodorkan uang sekitar Rp200 ribu kepada pedagang karena menganggap jumlah telur gulung yang diborong tidak begitu banyak.

Namun, sang penjual sempat marah dan mengklaim bahwa nampannya berisi 80 cup sedangkan setiap cup dibanderol dengan harga Rp 10 ribu. Melalui perhitungannya sang pedagang akhirnya meminta pembayaran Rp800 ribu.

Mendengar permintaan penjual beberapa tamu undangan yang hadir sempat terkejut dengan harga tersebut. Beberapa penonton yang hadir juga sempat heran dengan harga yang diminta penjual.

Tanpa ingin memperpanjang masalah, Teguh Prakoso akhirnya memberikan uang tambahan dan memberikannya kepada pedagang tersebut tetapi tidak sampai Rp 800 ribu seperti yang diminta.

“Akhirnya di bawah Rp400 ribu atau Rp500 ribu gitu,” kata Ketua PMS Surakarta, Sumartono Hadinoto.

Pada kesempatan terpisah, Teguh Prakosa tidak mempersoalkan ada penjual telur gulung yang menarik harga lebih. Dia mengatakan tujuannya memborong telur dalam karnaval tersebut untuk melarisi dagangan agar cepat habis.

“Enggak apa-apa dikasih aja. Habis mau bagaimana. Mau diapain. Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja. Kita inginnya hanya melarisi,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya