Update Banjir Bandang Bima NTB: 6 Orang Masih Hilang, 12 Rumah Hanyut

Sebanyak 6 orang warga yang hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, sampai Senin sore ini (3/2/2025), belum juga ditemukan.

oleh Tim Regional diperbarui 03 Feb 2025, 16:57 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 16:56 WIB
Banjir Bandang Bima
Dua jembatan di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, putus usai banjir bandang menerjang wilayah itu Minggu sore (2/2/2025). (Liputan6.com/ Miftahul Yani)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Bima - Sebanyak 6 orang warga yang hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima NTB, sampai Senin sore ini (3/2/2025), belum juga ditemukan.

Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik menyebutkan, data terakhir hari ini baru 2 orang korban banjir bandang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Data terakhir hari ini baru dua orang sudah ditemukan," katanya.

Sebanyak 6 orang yang belum ditemukan antara lain, Ibrahim (80), Aisah (3), Ariani (35), Fahri (4), Algifari (4), dan Juliana (30), yang semua warga Nanga Wera.

Sebanyak dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni Burhan (40), warga Nunggi meninggal akibat tertimbun tanah longsor dan Hermawati (40), Wora meninggal akibat terseret banjir bandang.

"Saat ini tim gabungan mulai Tagana, BPBD, TNI, Polri, Tim SAR, Pol PP dan masyarakat masih melakukan pencarian terhadap para korban yang dilaporkan hilang saat banjir di Kabupaten Bima," katanya.

Dinas Sosial (Dinsos) NTB, katanya, sudah mengirimkan bantuan logistik dan tim asesmen untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bima, Ahad (2/2).

"Bantuan logistik dari Dinas Sosial Provinsi NTB sudah diberangkatkan ke Wera, Bima untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak," katanya.

Bantuan logistik penanganan bencana banjir untuk masyarakat Nanga Wera untuk 36 kepala keluarga (KK), di antaranya 40 kasur, 80 selimut, 40 family kit, 20 peralatan dapur, 40 kidware, tujuh tenda keluarga, 350 paket makanan siap saji, 40 paket makanan anak.

"Untuk kebutuhan beras akan dihitung di lokasi oleh personel (staf dan Tagana) yang akan turun ke lapangan," ujarnya.

Terhadap korban meninggal, kata Ashanul Khalik, akan diurus administrasinya untuk diajukan santunan bagi ahli waris ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

 

12 Rumah Hanyut

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangaj Bencana (Pusdalops) Tagana Kabupaten Bima, banjir bandang dan tanah longsor terjadi pada Minggu (2/2), pukul 14.00 Wita, akibat tingginya curah hujan pada pukul 07.30 Wita.

Curah hujan tinggi tersebut menyebabkan banjir di beberapa Desa Tawali Nanga Wera dan Wora di Kecamatan Wera. Akibat banjir tersebut, delapan orang dilaporkan hilang dan 99 warga harus mengungsi. Selain itu, 12 rumah warga hanyut terbawa arus banjir.

Titik pengungsian dan jumlah pengungsi, yakni Masjid Al Mujahidin Nangawera (50 jiwa), rumah Dole (5), rumah Kiflin (3), rumah Manti (10), rumah Irwan (1), rumah Gatot Suherman (3), rumah Ida Ntundu (12), rumah Anwar RT18 (9), rumah Tayeb RT 18 (6).

Tagana Kabupaten Bima telah melakukan asesmen dan pemantauan jumlah korban terdampak dan mengimbau warga untuk tetap tenang dan waspada. Koordinasi dilakukan pihaknya dengan camat, kapolsek dan kepala desa, Dinsos Kabupaten Bima dan BPBD Kabupaten Bima.

Selain itu, proses pencarian korban hanyut Desa Nanga Wera bersama Tim SAR, Tagana, TNI, POLRI BPBD, Satpol PP, serta warga, melakukan evakuasi korban meninggal satu orang akibat tanah longsor di Nunggi. Bantuan yang telah didistribusikan nasi bungkus untuk makan malam 220 bungkus dan nasi bungkus 250 untuk sarapan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya