Liputan6.com, Bima - Sepanjang hari kedua pencarian kemarin, Selasa (2/2/2025), sebanyak 5 korban banjir bandang di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima NTB, masih belum juga ditemukan.
Pencarian korban bahkan sempat dihentikan akibat banjir susulan, yang disebabkan curah hujan tinggi di wilayah hulu sejak pukul 14.00 Wita.
Advertisement
Baca Juga
Koordinator lapangan Pos SAR Bima, Kurais menjelaskan, pertimbangan penghentian sementara pencarian para korban banjir bandang dimaksud untuk menjaga keselamatan tim, dan mereka ditarik ke posko utama di Desa Nangawera.
Advertisement
Mengingat banjir susulan hampir sama besarnya dengan bencana pada hari Minggu (2/2/2025) sore. Belum lagi ditambah cuaca masih ekstrem.
"Kondisi masih hujan dan di hulu masih gelap, jadi semua anggota kita kumpulkan di posko," sambungnya.
Ia menambahkan, di hari kedua pencarian para korban kemarin, tim terbagi kedalam empat kelompok. Dua kelompok dikerahkan menyisir sisi kiri dan kanan aliran sungai dari lokasi kejadian sampai ke muara.
Kemudian satu kelompok menyisir pesisir pantai dari Nangawera sampai Sangiang. Dan kelompok terakhir bertugas menyisir laut Nangawera menggunakan perahu karet.
Sejauh ini pencarian terhadap lima korban yang tersisa masih nihil. "Belum membuahkan hasil, kami akan lanjutkan setelah banjir surut," katanya.
Jika cuaca sudah membaik, pencarian kelima korban banjir bandang Wera Bima akan dilanjutkan hari ini, Rabu (5/2/2025), dengan titik fokus pencarian yang sama dengan kemarin.Â
Ratusan Orang Terdampak
Jumlah korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah dari 99 orang menjadi sebanyak 860 orang warga sebagaimana yang dinyatakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Selasa mengatakan, bahwa dari jumlah tersebut ada 60 orang mengungsi ke tempat yang aman seperti rumah keluarga atau kerabat mereka sementara selebihnya memilih bertahan di rumah masing-masing. Â
BNPB mengkonfirmasi pemenuhan logistik barang kebutuhan pokok terhadap 860 orang korban terdampak yang terdiri dari 305 keluarga tersebut tetap menjadi perhatian prioritas pemerintah.
Menurut Abdul, distribusi bantuan logistik kebutuhan pokok seperti makanan sudah mulai disalurkan kepada para korban yang mayoritas bertahan menempati rumah mereka masing-masing di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima.
BNPB mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Bima yang menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari dan berlaku aktif mulai hari ini sampai dengan 17 Februari mendatang.
Dengan begitu, kata dia, percepatan segenap dukungan penanganan dampak bencana seperti bantuan logistik dan dana operasional dari pemerintah pusat selama fase tanggap darurat bisa berjalan maksimal.
Â
Advertisement