Tim Ruqyah Gelar 'Ruqyah On The Road' di Jalan Angker Lampung Selatan

Kegiatan ini berlangsung di sepanjang Jalan Nasional Ir. Sutami, khususnya di ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, mencakup kawasan Palapan, Bergen, hingga Kertosari.

oleh Ardi Munthe diperbarui 14 Feb 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 01:00 WIB
Salah satu praktisi ruqyah, Eko Warsiyanto. Foto : (Istimewa).
Salah satu praktisi ruqyah, Eko Warsiyanto. Foto : (Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Sebuah tim praktisi ruqyah syar’iyah di Tanjung Sari, Lampung Selatan, menggelar ruqyah on the road atau ruqyah di jalanan yang dikenal angker dan rawan kecelakaan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (11/2/2025) di sepanjang Jalan Nasional Ir. Sutami, khususnya di ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, mencakup kawasan Palapan, Bergen, hingga Kertosari.

Salah satu praktisi ruqyah, Eko Warsiyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya sering melakukan ruqyah di lokasi-lokasi yang dianggap masyarakat memiliki aura mistis dan kerap terjadi kecelakaan fatal.

"Ini adalah titik ketiga di Jalan Ir Sutami di Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, yang belum lama ini mengalami dua kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan satu korban meninggal dunia," ujar Eko dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).

Selain sebagai bentuk spiritualisasi lokasi rawan kecelakaan, kegiatan ruqyah on the road ini juga dimaksudkan untuk mendukung Operasi Keselamatan 2025 yang digelar kepolisian secara nasional, termasuk di wilayah hukum Polda Lampung pada 10-23 Februari 2025.

"Operasi ini bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kami berusaha ikut berpartisipasi dengan cara kami sendiri agar kejadian serupa bisa diminimalisir," ungkapnya.

Tak hanya itu, Eko menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar selalu memanjatkan doa sebelum bepergian demi keselamatan dalam perjalanan.

"Kami juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama," terangnya.

Menurut Eko, kebiasaan masyarakat membunyikan klakson atau memberikan isyarat ketika melewati tempat yang dianggap angker sebenarnya tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.

Ia menegaskan bahwa dalam Islam cukup dianjurkan membaca doa atau Bismillah ketika melewati tempat yang dianggap memiliki energi negatif.

Pada akhir kegiatan, Eko Warsiyanto mengajak masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah agar senantiasa terlindungi dari bahaya dan musibah.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya