Wabah PMK, Omzet Penjualan Daging Sapi di Banyuwangi Turun 50 Persen

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda hewan ternak di Banyuwangi telah memberikan dampak signifikan pada omset penjualan daging sapi di Pasar Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto Diperbarui 17 Feb 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 10:00 WIB
Abdallah penjual Daging sapi di Pasar Banyuwangi (Istimewa)
Abdallah penjual Daging sapi di Pasar Banyuwangi (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banyuwangi - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda hewan ternak di Banyuwangi telah memberikan dampak signifikan pada omset penjualan daging sapi di Pasar Banyuwangi. Seorang pedagang sapi di Pasar Banyuwangi, Ahmad Ali Abdullah (55), mengatakan bahwa semenjak wabah penyakit PMK menyerang ternak sejak akhir tahun lalu, omset penjualannya menurun hingga 50 persen. “Sekarang ini karena PMK, sehari kadang cuman laku 35 hingga 40 kilogram saja. Itupun hitungannya termasuk babat dan kikil,” ujar Dolah sapaan akrabnya, Jumat (14/2/2025).

Dolah mengatakan, sebelum beredarnya wabah PMK, setiap hari dirinya bisa menghabiskan sekitar 70 hingga 80 kilogram daging sapi, bahkan hingga 90 kilogram di setiap hari-hari tertentu. Meski terkadang dijual dengan harga di bawah pasaran, minat pembeli tetap saja berkurang. Menurutnya, harga daging sapi berkualitas dijual di harga Rp 130 ribu dan kualitas daging biasa dijual di harga Rp 120 ribu. “Padahal daging yang saya jual ini Insyaallah aman lah dari penyakit PMK. Tapi ya tidak tahu kenapa kok minat pembeli merosot meski saya mengambil untung tipis,” katanya

Senada dengan Dolah, pedagang daging sapi lainya Toha, juga menyatakan bahwa penjualan daging sapi saat ini mengalami penurunan. Jika biasanya setiap hari mampu menghabiskan 30 kilogram daging sapi, kini semenjak adanya wabah PMK hanya mampu menjual 20 kilogram saja. “Habis 20 Kilogram itu terkadang juga masih sisa 5 kilogram. Padahal ini kan malam Nisfu Sya’ban, yang mengadakan selamatan (syukuran) biasanya banyak yang beli daging untuk kotak nasi. Tapi hari ini kenapa kok masih sepi yang beli,” kata ibu berusia 80 tahun itu.

Tidak Menular ke Manusia

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Dan Pangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiarto, mengatakan bahwa pihaknya gencar melakukan sosialisasi bahwa PMK bukan penyakit zoonosis yang bisa menular kepada manusia. “Untuk daging hewan ternak yang diduga terpapar penyakit PMK seperti sapi, kambing, kerbau, domba dan lainnya dapat disembelih dan dikonsumsi manusia,” tuturnya.

 

PMK
Cara tepat petugas lapangan tangani PMK. (Infografis/Istimewa)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya