Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) bersama Eyang Memet menanam 100 bibit pohon produksi khas Jawa Barat di area Pusat Penelitian Teh dan Kina Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung (14/2/2025).
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya di bulan November 2024, dimana KEHATI menanam 200 bibit pohon endemik Jawa Barat di lokasi yang sama. Kegiatan kali ini merupakan dukungan dari Telkom Divisi Wholesale Service (DWS).
Advertisement
Berbeda dengan jenis bibit pohon yang ditanam sebelumnya, kali ini jenis bibit yang ditanam adalah jenis pohon produksi, yaitu manglid, jabon, ganitri, suren, kayu manis, loa, dan kiara.
Advertisement
"Selain bibit, pemilihan lokasi juga menjadi penting. Harapannya, penanaman di area Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) dapat memperkaya pusat penelitian dengan penambahan tanaman khas dan endemik Jawa Barat," ujar Eyang Memet.
Manfaat lain yaitu area PPTK juga berfungsi menjadi area resapan air/catchment area dan menjadi sumber air bagi bendungan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gambung yang menghidupi 162.000 orang di Kabupaten Bandung
Ia berharap area tanam seluas 3 hektar ini dapat menjadi perpustakaan hidup dimana obyek tanaman dan ekosistem yang terbangun dapat menjadi pusat penelitian seperti hal nya taman nasional.
Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI Rika mengatakan penanaman dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang tergabung dalam Biodiversity Warriors KEHATI.
Rika menambahkan dengan menanam di area yang dikelola oleh Eyang Memet, para mahasiswa ini tidak hanya melalukan kegiatan perbaikan lingkungan, namun juga dapat belajar kepada sosok yang telah memiliki pengalaman dan banyak berjasa dalam kegiatan konservasi khususnya di wilayah Jawa Barat.
Sedikit berbeda dengan pegiat restorasi kebanyakan, Eyang Memet hanya menanam bibit pohon berusia satu sampai dua tahun. Hal ini bertujuan untuk menjaga tingkat keberlangsungan hidup bibit yang ditanam.
"Sampai bibit yang akan ditanam memiliki akar yang kuat, baru saya akan pindahkan dan tanam di lokasi yang baru," ucapnya.
Selain kegiatan restorasi, Eyang Memet juga tengah aktif mengidentifikasi tanaman endemik Jawa Barat. Sampai akhir tahun lalu, Eyang Memet telah berhasil membukukan 100 jenis, dan berencana membukukan minimal 300 jenis sampai sepuluh tahun ke depan.