Janda Dhuafa Bisa Tinggal di Oemah Singgah Cirebon, Nikmati Fasilitas Hingga Sembako Tiap Bulan

Janda dhuafa yang menghuni rumah singgah tersebut diperbolehkan menghuni hingga akhir hayatnya namun keluarga bisa membawanya kembali jika dianggap sudah mampu

oleh Panji Prayitno Diperbarui 15 Feb 2025, 15:06 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 14:56 WIB
Oemah Singgah Cirebon
Suasana hunian di rumah singgah Cirebon yang dikelola oleh Yayasan Al Irsyad Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cirebon Dibangun selama enam bulan diatas tanah wakaf, sejumlah janda dhuafa dapat menikmati usia senjanya dengan nyaman dan aman. Beragam fasilitas disediakan Yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah bagi janda dhuafa yang tidak memiliki keluarga.

Ketua Pengurus Cabang Wanita Al Irsyad Cirebon sekaligus pengelola Oemah Singgah Rodhiyah Awud Aziz mengatakan, hingga saat ini baru ada 6 janda dhuafa dari 8 unit yang disediakan yayasan untuk menghuni Oemah Singgah Cirebon.

"Baru saja ada dua orang lagi yang mendaftar semoga masuk kriteria dan hunian di rumah singgah penuh," ujar Rodhiyah usai mengikuti peresmian Oemah Singgah di Jalan Pesayangan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Sabtu (15/2/2025).

Ia mengatakan, janda dhuafa yang menghuni rumah singgah tersebut diperbolehkan menghuni hingga akhir hayatnya. Namun, kata dia, jika keluarga penghuni hendak membawa pulang dengan beberapa syarat tertentu maka pihak pengelola bisa menyerahkannya.

Ia menyebutkan, salah satu syarat utama janda dhuafa jika ingin tinggal di oemah singgah Cirebon yaitu single parent. Kemudian, janda yang memiliki anak atau keluarga namun tak mampu bisa mendaftar.

"Kalau anak penghuni khususnya laki-laki sudah kerja dan mampu silahkan ambil orang tuanya. Kalau anaknya perempuan kemudian menikah dan menantunya mampu silahkan dibawa," ujarnya.

Selain dapat menikmati fasilitas yang ada di rumah singgah, penghuni juga akan mendapat bantuan kebutuhan pokok tiap bulannya. Bahkan, kata dia, penghuni yang masih mampu untuk bekerja diperbolehkan.

Pilot Project

Jika penghuni sudah usia lanjut akan mengikuti berbagai kegiatan seperti kajian rutin, olahraga hingga pijat refleksi. Sementara itu Direktur Laznaz Al Irsyad Al Islamiyyah Ust Hidayat mengatakan janda yang ingin mendaftar sebagai penghuni oemah singgah harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh tim.

"Jadi kalau penghuni kembali ke keluarga mereka kamar tidak bisa diwariskan," ujarnya.

Ustaz Hidayat mengatakan, pembangunan rumah singgah tersebut menindaklanjuti banyaknya permintaan dari masyarakat. Pihak yayasan kemudian bertemu keluarga pemilik tanah yang mewakafkan tanahnya ke yayasan.

Ia mengatakan, program pembangunan oemah singgah Cirebon ini menjadi pilot project yang kemudian akan dikembangkan ke daerah lain. Ia berharap, program tersebut bermanfaat untuk banyak orang terutama di sekitar oemah singgah.

"Kami membuka diri bagi masyarakat yang ingin berkontribusi silahkan ini kan amal bareng-bareng," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya