Bandara Ahmad Yani Hanya Layani Penerbangan Domestik, Sektor Bisnis Terimbas

Dampak sepinya penumpang juga terlihat dari banyaknya papan reklame kosong di sekitar Bandara Ahmad Yani

oleh Felek Wahyu Diperbarui 17 Feb 2025, 18:55 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 18:45 WIB
Bandara Ahmad Yani, Semarang. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Bandara Ahmad Yani, Semarang. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Ahmad Yani Semarang yang dulu menjadi kebanggaan sebagai gerbang internasional, kini hanya melayani penerbangan domestik. Keputusan ini membawa dampak besar bagi banyak pihak, mulai dari maskapai penerbangan hingga para pelaku bisnis di kawasan Bandara Ahmad Yani.

Sejak diresmikan, bandara ini mengalami tantangan berat. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia bertepatan dengan pembukaannya, memaksa penghentian operasional dan menghilangkan penerbangan internasional.

Sayangnya, meskipun pandemi telah berlalu, jumlah penumpang tak kunjung pulih ke tingkat yang diharapkan.

Dari pengamatan di lokasi, aktivitas di bandara tampak berjalan normal. Namun, di sisi lain, puluhan tenant yang berada di kawasan bandara justru terlihat sepi.

Para penjaga toko hanya bisa berharap ada pengunjung yang mampir ke gerai mereka.

“Fasilitas di sini memang lengkap, tapi sepertinya belum ada terobosan dari pihak bandara untuk meningkatkan arus penumpang,” ujar Adrian, salah seorang penjaga tenant belum lama ini.

Ia mengungkapkan, meskipun ada hari-hari tertentu bandara tampak ramai, jumlah pengunjung yang berbelanja di tenant-tenant tidak sebanding dengan harapan mereka.

Dampak sepinya penumpang juga terlihat dari banyaknya papan reklame kosong di sekitar bandara. Baik di luar, mulai dari gerbang utama, maupun di dalam bandara, papan iklan yang biasanya penuh kini dibiarkan tak terisi.

Hal ini menandakan minat sektor periklanan di kawasan Bandara Ahmad Yani Semarang juga ikut meredup.

“Disini kan sewanya mahal, pemilik reklame dan videotron pasti membayar lebih mahal. Tapi hasilnya gak ada, kan kasihan. Mudah-mudahan pihak bandara bisa memahami dan bergerak dengan membuat gebrakan supaya sektor bisnis bergairah,” tambah pemuda asal Semarang ini.

Andi Irawan, seorang calon penumpang dari Jakarta, turut memberikan pandangannya.

Ia mengakui dari segi infrastruktur, fasilitas, dan lokasi, Bandara Ahmad Yani Semarang mengalami kemajuan yang sangat signifikan.

“Dibanding dulu, bandara ini jauh lebih baik dan nyaman. Tapi memang jumlah penumpang sekarang terasa lebih sedikit,” katanya.

Ia yang sering berkunjung ke Semarang melihat sendiri bagaimana kondisi bandara yang tak seramai bandara-bandara lainnya.

Mendorong dengan Tematik Event

Bandara Ahmad Yani, Semarang. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Bandara Ahmad Yani, Semarang. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)... Selengkapnya

Untuk diketahui, di lingkungan bandara A Yani Semarang terdapat titik baliho reklame dan videotron.

PT Alumaga adalah satu-satunya partnership dalam pengelolaan periklanan Bandara A Yani Semarang dari Tahun 2019 baik outdoor maupun indoor.

Saat itu status Bandara A Yani Semarang adalah Bandara Internasional, namun saat ini turun menjadi bandara domestik.

“PT Alumaga masih menjadi partnership pengelolaan iklan di Bandara A Yani Semarang,” ujar Stakeholder Relation Department Head PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Ahmad Zulfian Noor saat dikonfirmasi.

Zulfian juga menambahkan, pihaknya terus mendorong para tenant untuk meningkatkan omzet dengan berbagai program di antaranya tematik event.

”Kami terus mendorong dan berupaya supaya para tenan bisa meningkatkan omset salah satunya dengan tematik event, kita siapkan musik di lobby. Kami juga siapkan tim khusus pembinaan para tenan,” tambah Zulfian.

Kini, harapan besar ada di tangan pihak terkait agar penerbangan internasional dapat kembali dibuka.

Dengan begitu, arus penumpang bisa meningkat dan membawa angin segar bagi bisnis yang selama ini mengandalkan keramaian bandara.

Waktu akan menjawab, apakah Bandara Ahmad Yani Semarang bisa kembali menjadi gerbang internasional atau tetap bertahan sebagai bandara domestik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya