Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter

Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, kembali erupsi pada Sabtu malam (22/2/2025). Kali ini tinggi letusan Gunung Semeru mencapai 700 meter di atas puncak

oleh Hermawan Arifianto Diperbarui 23 Feb 2025, 19:10 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 19:06 WIB
Gunung Semeru erupsi tinggi letusan capai 700 meter (Istimewa)
Gunung Semeru erupsi tinggi letusan capai 700 meter (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, kembali erupsi pada Sabtu malam (22/2/2025). Kali ini tinggi letusan Gunung Semeru mencapai 700 meter di atas puncak.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 21.48 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl),”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto, Minggu (23/2/2025)

Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Berdasarkan data, gunung yang mempunyai ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mpdl) itu tercatat erupsi sebanyak 11 kali erupsi sejak pukul 00.59 WIB hingga 21.48 WIB dengan tinggi letusan bervariasi mulai 300 meter hingga 800 meter di atas puncak Semeru.

Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi)

Kemudian di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya