Bahaya Hipotermia: Mengenali Gejala, Pencegahan, dan Penanganan

Hipotermia, kondisi suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius, mengancam jiwa jika tak segera ditangani; pelajari gejala, pencegahan, dan penanganannya untuk keselamatan Anda.

oleh Tim Regional Diperbarui 03 Mar 2025, 23:30 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 23:19 WIB
Penyebab Hipotermia
Ilustrasi Penyebab Hipotermia Credit: pexels.com/Amber... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika suhu tubuh inti turun di bawah 35 derajat Celsius. Kondisi ini bukan penyakit, melainkan respons tubuh terhadap paparan suhu dingin ekstrem yang menyebabkan hilangnya panas tubuh lebih cepat daripada produksi panas. Ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi organ vital dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.

Siapa pun bisa terkena, kapan saja, di mana saja, terutama di lingkungan dingin ekstrem seperti pegunungan, namun mengapa ini terjadi? Karena tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkannya. Bagaimana cara mencegahnya? Dengan berpakaian hangat dan menghindari paparan suhu dingin yang berkepanjangan.

Beberapa bahaya hipotermia meliputi gangguan pernapasan, masalah jantung seperti irama jantung tidak teratur dan penurunan tekanan darah, gangguan sistem saraf yang menyebabkan kebingungan dan kehilangan kesadaran, gangguan sirkulasi darah, dan kegagalan fungsi organ vital. Gejala awal mungkin termasuk menggigil yang tidak terkontrol, kebingungan, bicara cadel, kelelahan, dan gerakan yang lambat. Jika dibiarkan, hipotermia dapat menyebabkan koma dan kematian.

Beberapa kelompok orang lebih rentan terhadap hipotermia, termasuk lansia, bayi, anak kecil, orang yang mengonsumsi alkohol, orang dengan gangguan kesehatan mental, dan mereka yang beraktivitas di lingkungan ekstrem seperti pendaki gunung.

Pencegahan sangat penting dan meliputi penggunaan pakaian hangat, membatasi waktu di luar ruangan saat cuaca dingin, menjaga pola makan dan asupan cairan, menghindari alkohol berlebihan, dan mencari perlindungan dari angin dan cuaca buruk. Jika Anda mencurigai seseorang mengalami hipotermia, segera cari pertolongan medis.

Gejala dan Tanda-Tanda Hipotermia

Mengenali gejala hipotermia sangat penting untuk penanganan yang cepat dan tepat. Gejala awal mungkin ringan dan mudah diabaikan, seperti menggigil yang tidak terkontrol. Namun, seiring penurunan suhu tubuh, gejala akan semakin berat dan dapat meliputi kebingungan, bicara cadel, gerakan yang lambat dan tidak terkoordinasi, kelelahan ekstrem, dan bahkan kehilangan kesadaran. Pada tahap lanjut, korban mungkin tampak lesu, tidak responsif, dan bahkan mengalami henti jantung dan pernapasan.

Penting untuk diingat bahwa gejala hipotermia dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan faktor individu. Anak-anak dan lansia mungkin menunjukkan gejala yang berbeda dari orang dewasa muda. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap perubahan perilaku dan kondisi fisik, terutama pada individu yang berisiko tinggi terkena hipotermia.

Selain gejala fisik, korban hipotermia juga mungkin mengalami perubahan perilaku seperti kebingungan, penilaian yang buruk, dan kesulitan berkonsentrasi. Ini disebabkan oleh dampak penurunan suhu tubuh terhadap fungsi otak. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tidak hanya gejala fisik, tetapi juga perubahan perilaku yang tidak biasa.

Jika Anda melihat seseorang menunjukkan gejala hipotermia, segera cari pertolongan medis. Tindakan pertolongan pertama mungkin termasuk memindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat, memberikan selimut hangat, dan memberikan minuman hangat (hindari minuman berkafein atau beralkohol). Jangan mencoba menghangatkan tubuh terlalu cepat, karena ini dapat menyebabkan syok.

Pencegahan Hipotermia

Pencegahan merupakan kunci utama dalam mengatasi hipotermia. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, banyak kasus hipotermia dan komplikasinya dapat dihindari. Berikut beberapa strategi penting untuk mencegah hipotermia:

  • Persiapan yang Tepat untuk Aktivitas Luar Ruangan: Rencanakan aktivitas Anda dengan cermat, perhatikan ramalan cuaca, dan pastikan Anda memiliki peralatan yang memadai.
  • Pakaian yang Sesuai: Kenakan pakaian berlapis yang tahan air dan angin. Jangan lupa sarung tangan, topi, dan kaus kaki hangat.
  • Menjaga Hidrasi dan Nutrisi: Konsumsi makanan dan minuman hangat secara teratur untuk menjaga suhu tubuh.
  • Perlindungan di Dalam Ruangan: Pastikan rumah Anda terisolasi dengan baik dan memiliki pemanas yang berfungsi dengan baik.
  • Perhatian Khusus untuk Kelompok Berisiko Tinggi: Lansia, bayi, anak kecil, dan orang dengan kondisi medis tertentu memerlukan perhatian ekstra.
  • Pengetahuan dan Keterampilan: Pelajari tentang hipotermia dan cara pencegahannya. Ikuti pelatihan pertolongan pertama.
  • Perhatian saat Beraktivitas di Air: Air dapat menyebabkan hilangnya panas tubuh lebih cepat daripada udara.
  • Penggunaan Teknologi: Gunakan teknologi seperti pemanas portabel atau hand warmer untuk membantu menjaga suhu tubuh.
  • Persiapan Kendaraan: Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik dan memiliki perlengkapan darurat yang memadai.
  • Kesadaran akan Kondisi Medis: Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda tentang risiko hipotermia.

Penanganan Hipotermia

Penanganan hipotermia memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terencana. Tujuan utama adalah untuk menghangatkan tubuh korban secara perlahan dan bertahap untuk mencegah syok. Jangan pernah mencoba menghangatkan tubuh terlalu cepat. Langkah-langkah penanganan meliputi:

  • Pindahkan korban ke tempat yang hangat dan terlindung dari angin.
  • Lepaskan pakaian basah korban dan ganti dengan pakaian kering yang hangat.
  • Selimuti korban dengan selimut hangat atau kantong tidur.
  • Berikan minuman hangat (hindari minuman berkafein atau beralkohol).
  • Jangan memberikan pijatan atau gosokan yang kuat.
  • Pantau pernapasan dan denyut jantung korban.
  • Segera cari pertolongan medis.

Hipotermia merupakan kondisi medis serius yang dapat mengancam jiwa. Dengan memahami apa itu hipotermia, penyebab, gejala, serta cara penanganannya, kita dapat mencegah dampak buruk yang dapat ditimbulkannya. Pencegahan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

 

Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya