Kopi Luwak Malino, Peluang Bisnis yang Menguntungkan

Profit Kopi Luwak Malino dan Konservasi, Kuncinya Rewako

Liputan6.com, Makassar - Seiring meningkatnya permintaan kopi luwak, kini mulai berkembang usaha budidaya hewan luwak guna memproduksi kopi luwak. Akan tetapi, budidaya hewan luwak ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain biaya produksi mahal, mengingat di luar musim panen kopi. Sementara luwak tetap memerlukan biaya pakan di tengah perubahan iklim yang memengaruhi segala aspek pembangunan mulai dari geopolitik global, nasional hingga lokal.

Namun dari balik kelemahan itu ternyata jadi tantangan yang berbuah manis dari sebuah narasi nilai kearifan lokal yaitu kata "Rewako" dalam bahasa Makassar memiliki makna semangat, keberanian, dan pantang menyerah. Dalam konteks nilai kearifan lokal, "Rewako" mencerminkan sikap mental masyarakat lokal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, khususnya etnis suku Makassar, yang penuh dengan semangat juang, keteguhan, dan daya tahan dalam menghadapi tantangan hidup.

Olehnya tak heran dalam dunia usaha, banyak UMKM di Sulawesi Selatan menggunakan tagline "Rewako" sebagai simbol ketahanan bisnis, termasuk dalam branding produk seperti Kopi Luwak Malino usaha dari pasangan Junanjar Irawan dan Musdalifa Amrullah, owner Kopi Luwak Malino.  "Secara keseluruhan, 'Rewako' itu adalah cerminan bagian dari identitas masyarakat Makassar yang mencerminkan semangat tidak mudah menyerah dalam berbagai aspek kehidupan. Meski saya sendiri lahir di Jawa Barat dan beretnis Sunda. Istri saya yang asli Makassar," ungkap Juna. 

Berbicara budidaya kopi luwak kami awalnya memiliki dua ekor luwak, dan kini sudah belasan ekor. Dan semuanya jinak pada siapa saja yang mendekatinya. Jadi antara kopi luwak dan konservasi memang berpotensi mendukung konservasi sumber daya alam (SDA) jika saja dikelola secara bertanggung jawab. Dimana keseimbangan antara profit ekonomi, kesejahteraan hewan, dan kelestarian lingkungan hidup menjadi kunci," kata Junanjar belum lama ini di teras Kedai Kopi Luwak Malino, jalan Sultan Hasanuddin No.88, Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggi Moncong.

Menurut Juna, peran sertifikasi, edukasi, serta partisipasi masyarakat lokal, sangat vital untuk mencapai keberlanjutan  budi daya hewan luwak guna memproduksi kopi luwak. Sebab Kopi Luwak adalah salah satu kopi paling langka, unik, dan mahal di dunia. Karena kopi ini dihasilkan dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak, sejenis musang.

"Proses alami dalam pencernaan luwak memberikan rasa yang khas dan aroma yang luar biasa pada kopi ini. Dan keterbatasan jumlah produksi dan proses pengolahan yang rumit, menjadikan Kopi Luwak sangat eksklusif dan bernilai tinggi di pasaran. Rasanya yang lembut dengan sentuhan rasa cokelat dan karamel membuatnya sangat diminati oleh para pecinta kopi di seluruh dunia.

Dan bukan rahasia juga bahwa cuan dan tantangannya memang luar biasa budidaya kopi luwak. Untuk berkelanjutan kita memang harus melindungi habitat luwak. Beda halnya dengan usaha perkebunan kopi monokultur pastinya mengancam biodiversitas. Olehnya peran masyarakat lokal melalui  edukasi petani tentang praktik ramah lingkungan dan kesejahteraan luwak jadi hal utama, sebelum menuju  pemberdayaan ekonomi melalui sertifikasi fair trade atau ekolabel menuju sinergi budidaya dan konservasi sumber daya alam," jelas Juna.

2 dari 2 halaman

Pendekatan Ekoturisme Memberikan Nilai Moneter 

Dengan menggabungkan wisata edukasi tentang kopi luwak dan konservasi luwak kini telah menjadi pilihan Junanjar Irawan dan Musdalifa Amrullah ditengah kopi luwak menjadi populer di kalangan penikmat kopi. Lewat cita rasa yang spesifik akibat proses fermentasi saluran pencernaan binatang luwak, membuat permintaan kopi luwak meningkat, termasuk dari pasar luar negeri.

Kendati saat ini produksi kopi luwak Malino masih sangat bergantung dengan alam, yakni dari musim buah kopi, luas wilayah perkebunan, dan populasi binatang luwak. Dengan kata lain, sulit untuk memprediksi jumlah produksinya. Sehingga menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan lingkungan itu wajib selaras. 

"Dalam banyak kasus, pertumbuhan ekonomi sering berbenturan dengan kepentingan lingkungan. Dengan memberi nilai pada lingkungan, keputusan dapat lebih seimbang antara keuntungan ekonomi dan keberlanjutan ekologi. Melalui peningkatkan kesadaran publik dan tanggung jawab sosial lingkungan pelaku usaha sangat penting karena masyarakat saat ini cenderung lebih peduli terhadap lingkungan jika dampaknya memiliki konsekuensi finansial yang nyata. Misalnya, denda atas pencemaran lingkungan atau insentif untuk praktik ramah lingkungan bisa mendorong perubahan perilaku," kata Juna.

Singkatnya, menurut pemilik Kopi Luwak Malino, dengan memberikan nilai moneter pada lingkungan, kita bisa lebih efektif dalam melindungi sumber daya alam dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.

Mengapa nilai moneter pada lingkungan itu penting ? Karena beberapa alasan. Juna menjelaskan banyak jasa ekosistem (seperti udara bersih, air bersih, dan hutan sebagai penyerap karbon) sering dianggap "gratis" sehingga sering diabaikan dalam pengambilan keputusan. Dengan memberikan nilai ekonomi, manfaat lingkungan menjadi lebih terlihat dan dihargai.

"Makanya banyak tamu asing dan berbagai pihak telah datang di Kopi Luwak Malino ini untuk melihat langsung dan belajar. Karena jika sebuah lingkungan memiliki nilai ekonomi yang jelas, pemerintah, perusahaan, dan individu akan lebih mempertimbangkan dampak lingkungan dalam kebijakan dan investasi mereka. 

Misalnya, jika hutan dinilai tinggi sebagai penyerap karbon, maka ada insentif untuk melindunginya dibanding menebangnya untuk keuntungan jangka pendek. Tanpa nilai ekonomi, sumber daya alam sering dieksploitasi secara berlebihan. Dengan menetapkan harga pada sumber daya seperti air, udara bersih, atau keanekaragaman hayati, orang akan lebih berhati-hati dalam penggunaannya

"Dan kami sangat menghargai kunjungan siapa saja ke Kopi Luwak Malino. Karena sebuah kehormatan pula telah menikmati setiap tegukan kopi kami yang dipenuhi dengan rasa yang kaya kehangatan. Sebab disetiap cangkirnya dibuat dengan cinta untuk menawarkan pengalaman yang tak terlupakan di ketinggian kota Malino," katanya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: