Liputan6.com, Pekanbaru - Kubang Raya, Kabupaten Kampar, menjadi salah satu desa terdampak banjir karena luapan Sungai Kampar. Salah satu titik terparah bencana banjir terdapat di Pondok Pesantren Tahfidz Darul Ulum dengan ketinggian hampir 1,5 meter.
Pesantren terendam banjir membuat aktivitas belajar mengajar lumpuh. Puluhan santri dievakuasi oleh Tim Rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pekanbaru agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Pekanbaru Budi Cahyadi menjelaskan, evakuasi wajib dilakukan karena banjir sudah setinggi dada orang dewasa. Evakuasi dilakukan ke daratan lebih tinggi yang belum tergenang air.
"Untuk sementara dibawa ke masjid yang berada di pinggir Jalan Kubang Raya," kata Budi, Selasa malam, 4 Maret 2025.
Budi menjelaskan, ada 60 santri dievakuasi. Santri dijemput menggunakan perahu karet kemudian dibawa menggunakan mobil ke lokasi aman dari banjir.
"Sudah ada santri yang dijemput keluarga, dibawa pulang," kata Budi.
Budi menerangkan, luapan sungai karena tingginya debit air di hulu serta penambahan bukaan pintu air PLTA Koto Panjang berlangsung cepat. Debit air bendungan terjadi karena intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Petang tadi, sekitar pukul 15.00 WIB luapan air makin tinggi, pengasuh pondok meminta bantuan evakuasi," jelas Budi.
Sebagai informasi, bukaan pintu air bendungan PLTA Koto Panjang sudah mencapai 1,75 centimeter. Pengelola waduk membuka semua pintu yang ada agar bendungan tidak over kapasitas.
Pembukaan ini sudah diberitahukan beberapa hari sebelumnya mengingat intensitas hujan di hulu masih tinggi. Hal ini membuat desa di pinggir sungai serta desa di hilir terdampak paling parah.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.