Liputan6.com, Gorontalo - Bagi masyarakat Gorontalo, sambal sagela bukan sekadar hidangan pendamping, melainkan bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Terbuat dari ikan sagela atau ikan julung-julung yang telah diasapi hingga kering, sambal ini memiliki cita rasa unik yang pedas, gurih, dan sedikit berasap.
Advertisement
Baca Juga
Pembuatan sambal sagela membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Ikan sagela yang telah diasapi selama beberapa hari kemudian diolah dengan cabai, bawang, dan rempah-rempah khas Gorontalo.
Advertisement
Hasilnya adalah sambal dengan tekstur sedikit kasar yang menggugah selera. Pada Ramadhan, hidangan ini semakin dicari, terutama saat bersantap sahur.
"Biasanya kami bosan dengan olahan makanan lain, nah sambal sagela adalah solusi terbaik," ujar Ania Tune.
Bukan hanya rasanya yang lezat, sambal sagela juga kaya akan manfaat gizi. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, ikan sagela mengandung asam amino esensial.
Di antaranya juga vitamin A dan C, serta mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Kandungan gizinya yang tinggi membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung stamina selama berpuasa.
Selain itu, karena telah melalui proses pengasapan, sambal sagela bisa bertahan lebih lama dibandingkan olahan ikan segar.
Ania mengaku, sering membuat dalam jumlah banyak agar bisa disantap kapan saja, baik saat sahur maupun berbuka puasa.
"Kalau dibuat lebih pedas, sensasinya lebih nikmat dan bikin ketagihan," katanya.
Di tengah maraknya makanan cepat saji, sambal sagela tetap bertahan sebagai favorit masyarakat Gorontalo. Bayu Bobihu, seorang pengusaha ikan sagela, mengatakan bahwa permintaan meningkat drastis di bulan Ramadhan.
"Memang sudah menjadi tradisi, pertengahan Ramadhan ikan sagela makin laris. Banyak yang mencari untuk stok di rumah atau oleh-oleh," ujarnya.
Seiring berkembangnya zaman, sambal sagela kini tidak hanya ditemukan di dapur-dapur rumah tangga, tetapi juga dijual secara online dan dikemas lebih modern. Namun, esensi dari hidangan ini tetap sama: membawa rasa autentik Gorontalo ke setiap suapan.
Bagi mereka yang belum pernah mencicipi, Bayu memberikan satu pesan, Jika datang ke Gorontalo saat Ramadhan, jangan lupa mencoba sambal sagela.
"Pasti enak dan gurih!" katanya.
Sambal sagela bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang warisan budaya yang terus hidup dari generasi ke generasi. Setiap suapan membawa cerita, setiap rasa membangkitkan kenangan, menjadikannya lebih dari sekadar hidangan pelengkap di bulan suci.