Liputan6.com, Lampung - Seribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Pesawaran (AMPP) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran, Senin (17/3/2025).
Mereka memprotes pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi calon bupati Aries Sandi Dharma Putra.
Advertisement
Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh saat massa mencoba menerobos barikade aparat kepolisian yang berjaga.
Advertisement
Berdasarkan rekaman video yang beredar, mobil komando milik massa berusaha menerobos pengamanan, sementara demonstran lainnya mendorong, menendang, bahkan memukuli tameng huru hara polisi.
Selain bentrokan, massa juga membentangkan berbagai spanduk yang berisi kritik tajam terhadap PSU. Salah satu spanduk menampilkan boneka jerami dengan tulisan “Supriyanto Boneka Politik.” Spanduk lain bertuliskan, “UNTUK APA PSU ADA JIKA HANYA ADA CALON BONEKA POLITIK. UANG RAKYAT HABIS SIA-SIA.”
Beberapa demonstran juga membawa poster yang berbunyi, “Ubur-ubur Ikan Lele, KPU Harus Transparan Le,” sebagai sindiran terhadap transparansi pelaksanaan PSU.
Koordinator aksi, Mualim, menegaskan bahwa tujuan aksi itu adalah untuk mengawal keputusan MK dan memastikan PSU berjalan sesuai aturan.
“Kami akan mengawal keputusan ini sampai benar-benar dijalankan sesuai amar putusan MK. Jangan sampai demokrasi di Pesawaran tercoreng oleh kepentingan segelintir elite politik,” katanya.
Massa juga menuntut KPU Pesawaran membatalkan tahapan pendaftaran calon kepala daerah yang sudah dilakukan.
Mereka mendesak agar proses pendaftaran ulang dilakukan sesuai dengan keputusan MK, termasuk memberi waktu tujuh hari bagi partai pengusung-Demokrat, PPP, dan Golkar-untuk menentukan pasangan calon yang diusung dalam PSU.
Setelah ketegangan berlangsung, situasi akhirnya mereda usai KPU Pesawaran menerima perwakilan massa untuk berdialog. Dalam pertemuan tersebut, KPU berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh para demonstran.