Liputan6.com, Yogyakarta - Cristiano Ronaldo, salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, memiliki kisah menarik tentang awal mula penggunaan nomor punggung tujuh yang kini menjadi ikonik dalam kariernya. Saat pertama kali bergabung dengan Manchester United pada tahun 2003, Ronaldo sempat menolak untuk memakai nomor tujuh.
Tujuh adalah sebuah nomor yang sarat dengan sejarah dan prestasi di klub tersebut. Akan tetapi, keputusan Sir Alex Ferguson, sang pelatih kala itu memaksanya untuk memakai nomor tersebut dan menjadi titik awal terbentuknya legenda CR7.
Mengutip dari berbagai sumber, nomor tujuh di Manchester United bukan sekadar angka. Nomor ini memiliki makna khusus karena pernah dikenakan oleh pemain-pemain bintang seperti George Best, Eric Cantona, dan David Beckham.
Advertisement
Baca Juga
Bagi Ronaldo, yang saat itu masih berusia 18 tahun, memakai nomor tujuh adalah sebuah tanggung jawab besar. Awalnya, ia merasa tidak siap dan meminta untuk memakai nomor 28, nomor yang ia gunakan saat bermain untuk Sporting Lisbon, klub sebelumnya.
Akan tetapi, Sir Alex Ferguson memiliki pandangan lain. Sang pelatih yakin bahwa Ronaldo memiliki potensi besar dan pantas mewarisi nomor legendaris tersebut.
Dengan tegas, Ferguson meminta Ronaldo untuk memakai nomor tujuh. Meski awalnya merasa tertekan, Ronaldo berhasil beradaptasi dengan ekspektasi besar yang menyertai nomor tujuh.
Ia mulai menunjukkan performa di lapangan, menggabungkan kecepatan, skill, dan gol-gol spektakuler. Dukungan dari para pemain senior seperti Ryan Giggs dan Paul Scholes juga membantu Ronaldo tumbuh menjadi pemain yang lebih matang.
Seiring berjalannya waktu, Ronaldo tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi juga melampauinya. Ia menjadi salah satu pemain kunci Manchester United, membantu klub meraih berbagai gelar, termasuk tiga gelar Liga Premier dan satu gelar Liga Champions.
Nomor tujuh tidak hanya menjadi bagian dari identitas Ronaldo di lapangan, tetapi juga menjadi merek pribadinya. Kombinasi antara inisial namanya, CR dan nomor punggungnya tujuh melahirkan branding ikonik CR7. Branding ini kemudian berkembang menjadi merek global yang mencakup berbagai produk, mulai dari pakaian, sepatu, hingga parfum.
Penulis: Ade Yofi Faidzun