TikTokers Ampera Mengaku Kena Imbas usai Viral Rendang Willie Salim Raib Diserbu Warga Palembang

Akibat viralnya video rendang 200 Kg Willie Salim raib diambil warga Palembang, seleb TikTokers Palembang juga terkena imbasnya.

oleh Nefri Inge Diperbarui 23 Mar 2025, 05:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 05:30 WIB
TikTokers Ampera Kena Imbas Usai Viral Rendang Willie Salim Raib Diserbu Warga Palembang
Seleb TikTokers Ampera Palembang, Keken Bintaro saat siaran langsung di atas Jembatan Ampera Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)... Selengkapnya

Liputan6.com, Palembang - Banyak dampak buruk yang dirasakan warga Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), usai video memasak rendang 200 Kg selebgram Willie Salim ludes diserbu warga Palembang, hanya dalam waktu 15 menit saja.

Insiden tersebut terjadi saat Willie Salim pergi sejenak ke toilet dan meninggalkan masakan daging rendangnya, di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Selasa (18/3/2025) malam lalu.

Ada banyak komentar hinaan yang menyerang konten tentang Kota Palembang, termasuk juga dialami langsung oleh komunitas Seleb Tiktokers Ampera Palembang beberapa hari terakhir.

Keken Bintaro, salah satu anggota Seleb Tiktokers Ampera Palembang mendapatkan banyak hinaan dari warganet, saat dirinya melakukan siaran langsung di atas Jembatan Ampera, beberapa hari terakhir.

Padahal mereka sudah bersusah payah mempromosikan Kota Palembang, dengan melalukan siaran ulang setiap hari dengan latar belakang Jembatan Ampera Palembang. Yang menjadi salah satu pusat wisata Kota Palembang, yang sangat dibanggakan.

Peristiwa tersebut juga sempat dibahas Keken Bintaro dan para anggota Seleb TikTokers Ampera Palembang di siaran langsungnya, pada Sabtu (22/3/2025) siang.

“Kami merasa terhina, keewa dan prihatin terhadap apa yang dilakukan WS (Willie Salim) ini. Benar-benar menodai hasil kerja keras kami yang berdarah-darah dengan menampilkan ikon Jembatan Ampera,” ujarnya kepada Liputan6.com.

Seperti saat siaran langsung pada Rabu (21/3/2025) malam lalu, Keken Bintaro diserang oleh banyak warganet yang menghina dirinya dan Kota Palembang.

Ada banyak julukan hinaan yang ditulis warganet, mulai dari ‘Palembang Hama’, ‘Palembang Rakus’, ‘Palembang Prindavan’, ‘Palembang Primitif’ dan lainnya.

Apalagi saat warganet yang masuk ke room Keken Bintaro yang langsung melihat tulisan Ampera, banyak hinaan yang ditulis terkait ikon Kota Palembang tersebut. Padahal dia sudah bersusah payah melakukan siaran langsung dari pukul 20.00 WIB hingga larut malam, untuk menghibur para penontonnya.

“Terkhusus kami yang sering live di Ampera, sangat sakit hati dengan apa yang dilakukan WS. Saat orang lihat background Ampera, komentarnya tidak enak semua,” ucap pemilik akun TikTok @ke2n.

Ratusan komentar negatif tersebut, berpengaruh besar terhadap jumlah penonton, pendapatannya hingga mood yang terusik saat harus siaran langsung. Apalagi saat ada penonton yang akan mengirim ‘gift’ ke dirinya, namun terhalang dengan serbuan komentar negatif akibat video rendang Willie Salim.

Sudah berbagai cara dilakukan TikTokers penyanyi ini, untuk mengurangi serangan dari komentar negatif warganet, termasuk memblokir akun penyebar hate comment tersebut. Namun usahanya sia-sia.

“Saya dan teman-teman sudah berupaya menangkis serangan itu, tapi ada banyak sekali komentar negatif, mood juga jadi rusak. Walau WS sudah mengklarifikasi di videonya, tapi sudah terlanjur orang menilai jelek semua ke Palembang,” katanya.

 

Promosi 1

Dugaan Settingan Konten

TikTokers Ampera Kena Imbas Usai Viral Rendang Willie Salim Raib Diserbu Warga Palembang
Blogger dan TikTokers Palembang Suzan Oktaria, mengomentari video konten rendang 200 Kg Willie Salim yang mendadak raib saat dimasak di Plasa BKB Palembang Sumsel (Dok. tangkapan layar TikTok @suzannita_ / Nefri Inge)... Selengkapnya

Sama halnya dirasakan Suzan Oktaria yang memiliki akun TikTok @suzannita_ yang mendapat ribuan hate comment dari warganet, setelah dirinya membongkar dugaan settingan konten rendang 200 Kg Willie Salim.

Dia menilai, konten Willie Salim sudah masuk ke ranah penghinaan dan merusak citra baik Kota Palembang, yang sudah dibangun susah payah hingga ke tingkat mancanegara.

Suzan juga menyayangkan, masih banyak juga warga asli Kota Palembang yang ikut mengolok-olok tanah kelahirannya sendiri, yang membuat suasana semakin kisruh di media sosial.

Kalau kamu benar-benar wong Palembang, kami harusnya berdiri tegak membela, bukan ikut menertawakan. Stop memberikan panggung kepada konten kreator yang menjatuhkan reputasi Kota Palembang,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya