Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Indramayu Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Sementara

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan Bupati Indramayu, Lucky Hakim terancam diberhentikan sementara karena diduga melancong ke Jepang tanpa izin saat libur Lebaran.

"Jadi memang ada aturannya, dan kalau melanggar, ya memang sanksinya agak berat, yaitu diberhentikan selama tiga bulan. Setelah itu, nanti menjabat kembali," katanya dalam video yang diunggah di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Senin, 7 April 2025.

Tindakan Lucky Hakim dinilai melanggar Pasal 76 Ayat (1) Huruf I dan J Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Dalam beleid itu, kepala dan wakil kepala daerah dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari menteri.

Sementara dalam Pasal 77 Ayat (2), disebutkan bahwa bupati dan atau wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota yang melanggar larangan tersebut dapat dikenai sanksi pemberhentian sementara selama tiga bulan oleh menteri.

Menurut Dedi, bepergian ke luar negeri memang merupakan hak pribadi Lucky Hakim. Namun, sebagai kepala daerah, ada aturan yang perlu dipenuhi terlebih dahulu.

"Betul bahwa itu adalah hak pribadi. Setiap orang boleh berlibur, apalagi di hari libur dan cuti Lebaran. Tetapi bahwa untuk gubernur, bupati, wali kota, wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil wali kota, kalau melakukan perjalanan ke luar negeri harus mendapat izin dari Mendagri. Suratnya diajukan melalui Gubernur Jawa Barat," tandasnya.

Di sisi lain, Dedi mengatakan Lucky Hakim telah berkomunikasi dengannya dan menyampaikan permintaan maaf.

"Dia menyampaikan permintaan maaf karena tidak mengajukan izin terlebih dahulu bepergian ke Jepang," ucapnya.

Kepada Dedi, Lucky Hakim mengaku dirinya melancong ke Jepang untuk memenuhi keinginan anak-anaknya.

"Dan itu dilakukan untuk memenuhi keinginan anak-anaknya. Saya pikir Pak Lucky Hakim juga punya hak untuk bepergian ke luar negeri, tapi gimana ya memang ada aturannya," tuturnya.