Liputan6.com, Flores Timur - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur memberikan anugerah gelar Pahlawan Pendidikan kepada almarhumah Rosalia Rerek Sogen yang menjadi korban kebengisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat 21 Maret 2025.
Tak hanya anugerah pahlawan pendidikan, PGRI Flores Timur juga memberikan dana solidaritas duka sebesar Rp10.000.000.
Advertisement
Baca Juga
Jangan Anggap Hubungan Suami Istri Hanya Pelampiasan Hasrat Seks, Ini Dimensi Spiritualnya Menurut Gus Baha
Wasiat Orangtua sebelum Meninggal di Luar Kemampuan, Haruskah Tetap Dilakukan? Simak Kata Buya Yahya
Cara Mengadu Langsung kepada Allah saat Ditimpa Kesusahan, Langsung Dijawab Kata Abdul Somad
Peristiwa duka ini meninggalkan luka mendalam bagi dunia pendidikan, khususnya bagi keluarga besar PGRI Flores Timur.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa almarhumah, PGRI Flores Timur hadir di rumah duka dan menyatakan rasa duka cita serta memberikan dana santunan dari Ketua Umum PGRI, Prof. Unifah Rosyid.
Pelaksana Tugas (PLT) Ketua PGRI Flores Timur, Egidius Demon Lema mengatakan, PGRI Flores Timur tidak bisa memberikan kado istimewa bagi almarhumah. Namun mengabadikan perjuangannya dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Pendidikan versi PGRI Flores Timur.
“Kami hanya ingin mengarsipkan cerita perjuanganmu. Kami ingin namamu terus dikenang oleh generasi-generasi berikutnya. Piagam sederhana ini mungkin tidak sebanding dengan pengorbananmu, tetapi kami berharap ini menjadi bukti bahwa kami tidak akan melupakanmu,” ujar Egidius.
Simak Video Pilihan Ini:
Jadi Guru Teladan
Ketua PGRI Flores Timur, Ketua PGRI Flores Timur mengatakan Rosalia adalah sosok guru yang tak kenal lelah dalam mengabdikan dirinya untuk pendidikan, meskipun di tempat yang jauh dan penuh risiko.
Keberaniannya dalam mendidik anak-anak di Papua Pegunungan hingga mati di tangan KKB, patut menjadi teladan bagi seluruh tenaga pendidik di Indonesia.
“Rosalia adalah guru yang patut menjadi teladan bagi seluruh tenaga pendidik di Indonesia,” kata Maksi.
PGRI Flores Timur akan terus memperjuangkan hak-hak guru di daerah-daerah terpencil agar mendapatkan perlindungan yang lebih baik.
Ia berharap kejadian tragis yang menimpa Rosalia tidak terjadi lagi di masa mendatang.
"Semangat Rosalia akan terus hidup dalam ingatan kami. Selamat jalan, Ibu Guru Rosalia, semoga pengabdian dan perjuanganmu menjadi cahaya bagi generasi penerus bangsa," ucapnya.
Advertisement
