Kejati Sita Rp1,6 Miliar dari Kasus Korupsi Proyek Tol Lampung

Liputan6.com, Lampung - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung terus mendalami dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka), khususnya pada segmen STA 100+200 hingga STA 112+200. Meski penyidikan telah berjalan intensif, hingga kini belum ada satu pun tersangka yang diumumkan.

Aspidsus Kejati Lampung, Armen Wijaya, menyampaikan bahwa penyidikan kasus itu telah dimulai sejak 13 Maret 2025. Proyek yang dimaksud berlangsung pada tahun anggaran 2017–2019, dengan nilai kontrak mencapai lebih dari Rp1,25 triliun. Proyek itu dikerjakan oleh Divisi V PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana.

“Penyidik sudah memeriksa sekitar 47 saksi, baik dari internal Waskita Karya maupun pihak vendor yang terlibat dalam proyek tersebut,” kata Armen dalam konferensi pers di Kejati Lampung, Rabu (16/4/2025).

Dari hasil penyelidikan, ditemukan indikasi kuat adanya penyimpangan dalam pertanggungjawaban keuangan proyek. Modus yang digunakan adalah membuat laporan fiktif atas pekerjaan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan. Bahkan, beberapa dokumen tagihan mencantumkan nama-nama vendor fiktif atau yang hanya dipinjam namanya saja.

“Tim proyek diduga membuat pertanggungjawaban fiktif atas perintah oknum pimpinan di Divisi 5 Waskita Karya,” ungkap dia.

Akibat ulah oknum tersebut, negara dirugikan hingga Rp66 miliar. Kejati Lampung juga telah berhasil menyita uang sebesar Rp1,6 miliar sebagai bagian dari proses pengembalian kerugian negara.

Terkait penetapan tersangka, Armen memastikan proses penyidikan telah mengarah pada individu-individu yang diduga paling bertanggung jawab dalam perkara ini.

“Kami sudah memeriksa pihak Waskita Karya dan para vendor. Penetapan tersangka segera diumumkan dalam waktu dekat, rilis resminya akan kami sampaikan bulan ini,” tegasnya.

Sumber pendanaan proyek jalan tol itu sendiri berasal dari Viability Gap Fund (VGF) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, yang semula diperuntukkan untuk pembangunan Tol Jakarta - Cikampek II Elevated.