Warga Mesuji Tabrak Buaya Saat Naik Motor, Malah Digigit di Pinggir Jalan

Kejadian tak biasa ini berlangsung pada Senin malam, 14 April 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, di jalan penghubung antara Pangkal Mas dan Tanjung Mas Makmur.

Liputan6.com, Lampung - Malam pekat di Mesuji Timur, Lampung, berubah jadi momen tak terlupakan bagi Wayan Murni (30). Bukannya tiba di rumah dengan selamat, pria asal Desa Tanjung Mas Makmur itu justru harus dilarikan ke puskesmas usai mengalami insiden yang sulit dipercaya: menabrak buaya di jalan dan digigit balik!

Kejadian tak biasa tersebut berlangsung pada Senin malam, 14 April 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, di jalan penghubung antara Pangkal Mas dan Tanjung Mas Makmur. Informasi mengejutkan itu dibenarkan oleh Camat Mesuji Timur, Rolly, kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).

“Betul, buaya itu ada di pinggir jalan, ditabrak oleh motor korban, dan akhirnya menggigit kaki kirinya,” kata Rolly.

Akibat gigitan predator buas tersebut, Wayan mengalami luka cukup serius di kaki kiri dan langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Meski tak sampai kehilangan nyawa, kejadian itu membuat geger warga sekitar.

2 dari 3 halaman

Buaya Nongkrong di Jalan

Menurut penuturan Camat Rolly, peristiwa bermula saat Wayan mengendarai sepeda motor dari arah Pangkal Mas menuju desanya di Tanjung Mas Makmur. Jalan yang gelap dan sepi membuat Wayan tak menyadari ada buaya rebahan di pinggir jalan.

“Korban tidak melihat ada penghalang di jalan. Ternyata yang ditabrak itu buaya,” tutur Rolly.

Bukannya kabur, buaya yang diperkirakan panjangnya sekitar dua meter itu malah bereaksi agresif. Langsung menggigit kaki korban saat tubuhnya tertabrak motor. Perlawanan spontan ala buaya itu jelas membuat Wayan syok dan kesakitan.

Warga yang mengetahui kejadian langsung mengevakuasi Wayan dan membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

3 dari 3 halaman

Mesuji Punya ‘Jalur Buaya’? Warga Diimbau Waspada pada Malam Hari

Kejadian itu langsung memantik perhatian warga dan pihak pemerintah kecamatan. Menurut Rolly, kawasan tersebut memang dikenal sebagai habitat buaya liar yang kerap muncul di sekitar rawa dan persawahan, apalagi saat musim hujan atau debit air naik.

"Wilayah ini memang banyak buaya. Warga harus ekstra hati-hati, terutama saat malam hari," ungkapnya.

Dia juga mengimbau masyarakat yang kerap beraktivitas di sawah, sungai, maupun jalan-jalan sepi di sekitar lokasi agar meningkatkan kewaspadaan.

Bagi para pengendara, sebaiknya hindari melaju dengan kecepatan tinggi di malam hari, apalagi tanpa penerangan yang cukup.

“Kalau ada buaya, jangan coba-coba ditangkap. Usir saja supaya tidak membahayakan,” pesan dia.

 

Produksi Liputan6.com