Sukses

LIVE

Jepang Butuh 2 Ribu Naker Asal Sulut, Ratusan Lulusan SMK dan Mahasiswa Ikut Magang

Pemprov Sulut sangat mendukung program-program pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi, adaptif, dan berorientasi masa depan.

Liputan6.com, Manado - Pemprov Sulut memberangkatkan 156 peserta magang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa ke Jepang. Negeri Sakura itu membutuhkan sedikitnya 2 ribu tenaga kerja (naker) asal Sulut.

"Peserta magang asal Sulut ini nantinya diberangkatkan ke Jepang pada akhir bulan April dan Mei mendatang," ungkap Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulut Denny Mangala pada, Kamis (17/4/2025).

Dia memaparkan, peserta magang ke Jepang tersebut terdiri atas mahasiswa Politeknik Negeri Manado 30 orang, mahasiswa dan alumnus Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado (22), mahasiswa Universitas Negeri Manado (12), serta lulusan SMK 92 orang.

“Program magang ke Jepang sebagai jembatan masa depan yang membuka wawasan, mengasah kompetensi, membentuk karakter, dan memperluas cakrawala global anak-anak muda,” tuturnya.

Dia mengatakan, Pemprov Sulut sangat mendukung program-program pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi, adaptif, dan berorientasi masa depan.  SMK sebagai institusi pendidikan vokasi memegang peranan strategis dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap bersaing di kancah internasional.

“Para peserta magang akan ditempatkan di sejumlah wilayah administrasi, seperti Osaka, Okinawa, Nagasaki, Hokaido, dan Tokyo,” ujarnya.

Peserta magang itu akan magang di sejumlah sektor, seperti perkantoran, industri makanan, konstruksi, manufaktur, otomotif, kesehatan, dan keperawatan.

Untuk alumnus SMK akan melaksanakan magang selama tiga tahun, sedangkan mahasiswa berasal dari tiga perguruan tinggi selama satu tahun dengan mendapatkan uang saku.

 

2 dari 2 halaman

Permintaan Naker Asal Sulut ke Jepang Sebanyak 2 Ribu Orang

Denny Mangala menyebutkan permintaan tenaga kerja asal provinsi tersebut untuk magang di Jepang mencapai 2 ribu orang.  Sejak tahun 2023 permintaan tenaga kerja asal Sulut untuk magang ke Jepang terus meningkat.

“Setiap tahunnya permintaan mencapai 2.000 orang," ujarnya.

Meskipun permintaan tenaga kerja cukup banyak, namun menurut Denny, pemerintah daerah belum bisa memenuhi kuota tersebut.

Belum terpenuhinya permintaan tenaga kerja asal Sulut tersebut, akan menjadi tantangan dan peluang agar semakin banyak peserta yang mengikuti program itu.

“Pada tahun 2023, ada sebanyak 321 orang yang mengikuti pelatihan dan sebanyak 270 orang berhasil diberangkatkan ke Jepang. Sementara sebanyak 51 orang lainnya tidak melanjutkan mengikuti program tersebut,” ujarnya.

Di tahun lalu, Pemprov Sulut merekrut sebanyak 364 peserta magang ke Jepang untuk mengikuti pelatihan, sementara di tahun 2025 akan merekrut 300 orang.

Peserta magang diikutsertakan dalam pelatihan di berbagai lembaga seperti BPSDMD, BLK Disnaker, SMKN 1 Bitung, SMAN Guru Lombok, SMAN 6 Manado, SMK Kristen 2 Tomohon, SMKN 1 Manado, dan SMKN 1 Ratahan.

“Rencana merekrut sebanyak 300 peserta pelatihan di tahun 2025 ini, adalah langkah konkret menjawab kebutuhan industri Jepang, sekaligus membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda,” ujarnya.

Produksi Liputan6.com