Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menargetkan, seharusnya ada 50 perusahaan menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Suryo menambahkan, melalui Kadin perusahaan-perusahaan dengan mudah diarahkan untuk menjadi perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia. Hal itu karena perusahaan yang menjadi anggota Kadin tersebar di sejumlah daerah.
"Anggota kami banyak hampir di setiap kota. Seharusnya 50 perusahaan tidak sulit lah," kata Suryo, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Suryo pun mendorong anggotanya untuk dapat mencatatkan saham di pasar modal. Ia menargetkan 100 perusahaan dapat melepas saham ke publik dalam satu tahun. "Sekarang di BEI 30 emiten per tahun. Kalau 50 bisa, jadi 100 perusahaan kami pacu," ujar Suryo.
Suryo menyarankan, ada pihak terkait untuk memberikan sosialisasi kepada pengusaha sektor swasta mengenai pentingnya menjadi emiten atau perusahaan yang mencatatkan saham di pasar modal Indonesia.
"Bayangkan itu emiten di bursa 488 kecil sekali, kalah jauh dengan negara Malaysia dan Singapura. Pendanaan masa di sektor perbankan terus, ya harus coba di pasar modal lah," kata Suryo.
Selain itu, menurut Suryo, perlu ada insentif yang diberikan kepada perusahaan yang telah menjadi emiten. Insentif ini untuk menarik para pengusaha untuk melakukan penawaran saham perdana.
"Perlu kami ketahui apakah ada insentif-insentif khusus yang bisa didapatkan fiskal moneter bagi perusahaan yang masuk pasal modal, misalnya kebijakan pajak yang bisa dimanfaatkan emiten dan bunga lebih rendah," ujar Suryo.