Bukit Asam Bagi Dividen Rp 1,4 Triliun

PT Bukit Asam (Persero) membagikan dividen tahun buku 2013 sebesar 55% dari laba bersih perseroan yang mencapai Rp 1,83 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mar 2014, 12:50 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 12:50 WIB
Bukit Asam
Bukit Asam

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk membagikan dividen tunai tahun buku 2013 sebesar Rp 1,4 triliun atau sebesar Rp 461,97 per saham.  Jumlah dividen yang dibagikan tersebut merupakan 55% dari laba bersih perseroan yang mencapai Rp 1,83 triliun.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Milawarman menjelaskan, perolehan laba tersebut merupakan kontribusi dari penjualan batubara sebesar 17,76 ton yang terdiri dari 9,59 juta ton atau 54 untuk  ekspor dan 8,17 juta ton untuk domestik.

"Total pendapatan usaha sebesar Rp 11,21 triliun," ujar Milawarman saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Volume penjualan pada 2013 sebesar 15,09 juta ton yang berasal dari produksi PT Bukit Asam unit Pertambangan Tanjung Enim beserta anak perusahaan PT Internasional Prima Coal di Kalimantan Timur dan  2,73 ton berupa pembelian batu bara dari pihak ketiga oleh anak perusahaan yaitu PT Bukit Asam Prima dan PT Internasional Prima Coal.

Milawarman mengungkapkan, meski pun terjadi penurunan harga batu bara yang sangat signifikan selama 2013, PT Bukit Asam berhasil menempati posisi sebagai produsen batu bara dengan net profit margin tertinggi dari seluruh emiten batu bara nasional yaitu sebesar 15,6%.

"Kami mengambil langkah-langkah strategis di bidang operasional, di antaranya memprioritaskan penjualan batubara kalori tinggi yang banyak diminati pasar ekspor, meminimalkan pemakaian peralatan tambang yang menggunakan BBM, juga mengoptimalkan penggunaan peralatan tambang yang menggunakan listrik yang dihasilkan dari pembangkit milik sendiri," tandasnya.

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, saham PTBA naik 0,82% ke level Rp 9.275 per saham dengan frekuensi perdagangan saham 609 kali. Nilai transaksi perdagangan saham Rp 7 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya