Isu Akuisisi Bikin Saham BTN Melonjak pada Pekan Ini

Pemerintah berencana menjual kepemilikan sahamnya di BTN telah mendorong harga saham BTN melonjak pada pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Apr 2014, 14:15 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2014, 14:15 WIB
Bank Mandiri-BTN
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan kenaikan pada pekan ini seiring pemerintah berencana menjual kepemilikan sahamnya di PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Dikabarkan PT Bank Mandiri Tbk akan mengambil alih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk itu. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk telah naik sekitar 9,2% selama empat hari dalam pekan ini. Namun sayang saham PT Bank Tabungan Negara Tbk harus ditutup melemah 2,86% ke level Rp 1.365 pada perdagangan saham Kamis 17 April 2014.

Saham PT Bank Mandiri Tbk naik 1,02% dalam sepekan. Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 17 April 2014, saham BMRI harus ditutup melemah 1,25% ke level Rp 9.850 per saham.

Rencana pelepasan saham BTN milik pemerintah itu tertuang dalam surat Kementerian BUMN 11 April 2014 Nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Maryono. Saat ini, pemerintah memiliki sekitar 60,14% saham BTN.

Ketika kabar pemerintah ingin menjual saham BTN terkuak, saham BTN pun langsung melonjak ke level Rp 1.405 pada perdagangan saham Rabu 16 April 2014.

Sejumlah analis menilai, rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk itu dapat berdampak positif untuk PT Bank Mandiri Tbk. Langkah akuisisi itu dapat memperbesar aset PT Bank Mandiri Tbk, dan melengkapi bisnis bank pelat merah itu.

Analis PT Buana Capital Tbk, Alfred Nainggolan menuturkan, saat ini kredit perumahan belum terlalu signifikan bagi PT Bank Mandiri Tbk. Dengan rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk maka menciptakan sinergi positif bagi kedua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

"BTN kesulitan pendanaan dengan diakuisisi bank Mandiri maka tertolong dari pendanaan. PT Bank Mandiri Tbk bisa tumbuh kencang lagi, dan lebih cepat membesar. Tetapi yang harus diperhatikan mengenai kepemilikan sahamnya. Apakah memang ada perubahan kepemilikan saham," ujar Alfred, saat dihubungi Liputan6.com, akhir pekan ini.

Sementara itu, Analis PT BNI Securities Thendra Crisnanda menuturkan, aset PT Bank Mandiri Tbk akan bertambah besar dengan akuisisi saham BTN. Aset besar dapat mewakili perbankan Indonesia untuk bertaraf global. Selain itu, diversifikasi bisnis PT Bank Mandiri pun semakin lengkap.

"BTN menyasar dengan kredit properti ini berdampak positif untuk PT Bank Mandiri Tbk. Selama ini PT Bank Mandiri Tbk telah akuisisi Inhealth, dan bergabung dengan AXA, kalau jadi akuisisi BTN maka aset Mandiri bertambah," kata Thendra.

Selain itu, ia mengakui, memang tanpa akuisisi oleh PT Bank Mandiri Tbk, bisnis BTN cukup baik. Hal itu karena BTN fokus terhadap kredit perumahan. Namun sisi lain, langkah akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dapat mengurangi persaingan di industri perbankan. Selain itu, penyaluran kredit pun tidak menjadi begitu kompetitif.

Rekomendasi Saham

Thendra mengatakan, saat ini saham PT Bank Mandiri Tbk cukup baik di luar akuisisi BTN. PT Bank Mandiri Tbk memiliki permodalan solid. Kedua, PT Bank Mandiri Tbk juga rajin memberikan dividen. Selain itu, bank pelat merah ini mencatatkan good corporate governance (GCG) yang baik.

Saham PT Bank Mandiri Tbk pun mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp 10.500 dalam 12 bulan. Sedangkan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) cukup positif.

"Valuasi BTN lebih rendah dari rata-rata industri perbankan. Rasio buku BTN sekitar 1,28x sedangkan industri sekitar 2x," tutur Thendra.

Sebagai informasi, PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan aset sekitar Rp 733  triliun pada 31 Desember 2013. Sementara itu, aset PT Bank Tabungan Negara Tbk tercatat Rp 131,16 triliun pada 31 Desember 2013.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya