Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Metropolitan Land Tbk (MLTA) menyatakan siap menghadapi tarif tenaga listrik naik yang telah dibebankan ke delapan golongan oleh PT PLN (Persero).
"Kalau selama kenaikan bertahap kami siap. Kami bisa ambil strategi menyiapkannya," kata Director and Corporate Secretary PT Metropolitan Land Tbk, Olivia Surodjo, Jakarta, Kamis (4/9/2014),
Olivia menjelaskan, biaya pemakaian listrik terbagi menjadi dua untuk wilayah luar dan dalam mal. Kalau di luar maka menjadi tanggung jawab perusahaan. Namun untuk wilayah dalam menjadi bagian tanggung jawab tenant.
"Tenant di luar sewa dan sevice charge mereka juga listrik dan air bayar sendiri,"lanjutnya.
Rencana efisiensi pun disiapkan salah satunya dengan rencana menaikkan biaya service charge. Adapun mekanisme, dengan menimbang bagaimana kondisi mal tersebut. "Yang kasihan mal baru karena menaikkan service charge. Kalau mal baru mereka baru mengeluarkan belanja modal banyak. Pertimbangan setiap mal beda," tutur Olivia.
Meski begitu, pihaknya mengaku tak akan menaikkan service terlalu besar, kemungkinan disesuaikan dengan kenaikan tarif listrik.
"Kalau ikut lama US$ 11 dolar, kalau sana US$ 13 per meter persegi per bulan. Selama nggak rugi nggak akan tekan tenant. Kami lihat US$ 11 ke US$13 naiknya berapa persen?," tuturnya. (Amd/Ahm)
Advertisement
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!