Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas didorong sentimen politik domestik.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengataka, jika Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menang dalam perebutan kursi MPR maka jadi tenaga pendorong IHSG. Itu juga ditambah adanya sinyal kubu Partai PPP melompat ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Apalagi PPP mau pindah koalisi. Ini kan waktu itu dibahas," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Apabila gagal memenangkan kursi, kata dia IHSG akan melakukan koreksi. IHSG juga dipengaruhi sentimen dari regional. Namun sentimen regional cenderung negatif terkait pertemuan FOMC soal kepastian kenaikan suku bunga The Fed.
"Jadi berharap ada kenaikan tipis. Pasar ragu hasil FOMC tentang kenaikan suku bunga dan berakhirnya quantitative easing," ungkap dia.
Hans memprediksi IHSG berada pada level support 4.933-5.000 dan resistance 5.050-5.076 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, IHSG akan berada di rentang support 4.985-5.020 dan resistance 5.052-5.069.
Advertisement
Menurut Reza, dengan terbentuknya candle yang mengindikasikan kenaikan terbatas memberikan penilaian laju IHSG berada di persimpangan jalan dan sedang menunggu sentimen baru.
"Laju IHSG berpeluang melanjutkan kenaikannya jika kondisi bursa saham global dan kondisi politik dapat direspons positif," kata Reza.
Untuk rekomendasi saham, Hans merekomendasikan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
"Investor sebaiknya lebih hati-hati cenderung SOS untuk kenaikan dan harus disiplin dengan trading plannya," tukas dia.
Perdagangan saham Selasa 7 Oktober 2014, IHSG naik 32,70 poin atau 0,65 persen menuju level 5.032. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 100 miliar. (Amd/Ahm)