Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak sanggup melanjutkan penguatannya. Pada pembukaan hari ini, IHSG tersungkur di zona merah akibat aksi ambil untung yang dilakukan investor.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (30/10/2014), IHSG langsung terkikis 1,15 poin atau 0,02 persen ke level 5.072,9. Indeks saham LQ45 juga ikut turun 0,03 persen ke level 863,18.
Pergerakan indeks saham di zona merah ini terus berlanjut. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun 9,32 poin atau 0,18 persen ke level 5.064,73. Sebanyak 48 saham melemah sehingga menekan pergerakan indeks saham, 61 saham menahan laju pelemahan IHSG dan 71 saham masih diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.932 kali dengan volume perdagangan saham 403,64 juta saham. Nilai transaksi saham sekitar Rp 3,4 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor pertanian, perdagangan dan infrastruktur. Sektor saham yang paling melemah yaitu keuangan, pertambangan dan konsumer.
Â
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 3,3 triliun, dengan aksi jual Rp 3,3 triliun. Pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp Rp 265Â miliar dan aksi beli Rp 245,4 miliar.
Sementara itu pada perdagangan perdagangan pagi, Bursa Asia ini dibuka menguat merespons pernyataan The Fed yang menegaskan ekonomi Amerika Serikat (AS) cukup kuat untuk mengakhiri program pembelian aset.
Sebelumnya, riset PT Sinarmas Sekuritas memprediksi penyataan The Fed juga akan berimbas positif ke pasar saham dalam negeri sehingga bisa melanjutkan penguatannya.
Advertisement
IHSG kemarin ditutup naik 72,75 poin (1,45 persen) ke level 5.074,05. Level tertinggi berada di kisaran 5.074,30 dan terendah 5.018,97 pada perdagangan saham Rabu 29 Oktober 2014. Namun, pergerakan IHSG pada pembukaan pagi ini di luar ekspektasi. Investor lebih memilih melakukan melakukan aksi jual di tengah menguatnya IHSG. (Ndw)
Â