Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi perusahaan akan melakukan penawaran saham perdana di pasar modal Indonesia. PT Archi Indonesia Tbk, perusahaan bergerak di tambang emas, perak dan mineral milik grup Rajawali akan melepas sekitar 1,6 miliar saham ke publik.
Angka tersebut 40,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran saham baru/initial public offering (IPO). Dalam IPO ini, perseroan juga melakukan program employee stock allocation (ESA) sebesar 0,40 persen atau setara 6,4 juta saham.
Selain itu, perseroan juga akan mengeluarkan saham baru dengan jumlah sebanyak-banyaknya 118,77 juta saham atau sebesar 3 persen dalam rangka program Management and Employee Stock Option (MESA).
Advertisement
Mengutip prospektus singkat, Kamis (13/11/2014), dana hasil IPO sebesar US$ 216,2 juta akan digunakan untuk membayar utang kepada Archipelago Resources Plc. Lalu, dana sekitar US$ 35,9 juta akan digunakan untuk mengakuisisi 99,98 persen saham PT Smart Mining Resources (SMR).
Akuisisi ini dilakukan untuk mengembangkan usaha pertambangan perseroan. SMR sendiri memiliki proyek Wonogiri yang dapat mendukung kinerja keuangan dan operasional. Sisa dana IPO digunakan untuk modal kerja dan keperluan perseroan.
Untuk melakukan aksi IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Valbury Securities.
Jadwal sementara IPO antara lain masa penawaran awal pada 12-25 November 2014. Perseroan diharapkan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 Desember 2014.
L
Untuk masa penawaran pada 8-9 Desember 2014, penjatahan 11 Desember 2014, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 12 Desember, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Desember 2014.
Sebelum penawaran saham perdana, pemegang saham antara lain PT Rajawali Corpora sebesar 99,99 persen dan PT Wijaya Anugerah Cemerlang sebesar 0,0004 persen.
Hingga Juni 2014, pendapatan tercatat mencapai US$ 83,88 juta dari periode sama tahun sebelumnya US$ 114,05 juta. Sedangkan laba periode berjalan tercatat turun menjadi US$ 10,80 juta dari periode sama tahun sebelumnya US$ 27,19 juta. Perseroan mencatatkan aset sebanyak US$ 440,20 juta pada 30 Juni 2014. (Ahm/)