Emiten Menara Telekomunikasi Incar Dana Investor Asing

PT Solusi Tunas Pratama Tbk menawarkan obligasi sekitar US$ 300 juta dengan kupon bunga yang ditawarkan 6,25 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Feb 2015, 11:29 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2015, 11:29 WIB
Ilustrasi Aktivitas di BEI
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan menara telekomunikasi mengincar dana dari penerbitan obligasi global. Kini PT Solusi Tunas Pratama Tbk menawarkan obligasi sekitar US$$ 300 juta atau sekitar Rp 3,82 triliun (asumsi kurs Rp 12.763 per dolar Amerika Serikat) kepada investor.

Perseroan melalui anak usahanya Pratama Agung Pte Ltd telah menandatangani perjanjian pembeli dengan BNP Paribas, The Hongkong and Shanghai Banking Limited (HSBC), ING Bank NV cabang Singapura, JP Morgan Limited, dan Standard Chartered Bank.

Sekretaris Perusahaan PT Solusi Tunas Pratama Tbk, Juliawati Gunawan menuturkan, perseroan menawarkan bunga sebesar 6,25 persen untuk penerbitan obligasi US$ 300 juta. "Surat utang ini akan jatuh tempo pada 2020," kata Juliawati seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), yang ditulis Selasa (17/2/2015).

Sebelumnya PT Tower Bersama Infrastructure Tbk melalui TBG Global Pte, Ltd menerbitkan obligasi sekitar US$ 350 juta atau setara Rp 4,27 triliun (asumsi kurs Rp 12.212 per dolar Amerika Serikat). Obligasi global ini dicatatkan di bursa saham Singapura pada 11 Februari 2015.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk menawarkan bunga tetap sebesar 5,25 per tahun. Obligasi tersebut jatuh tempo pada 2022. Tujuan penggunaan dana obligasi untuk membiayai kembali fasilitas pinjaman perseroan.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, penawaran obligasi disesuaikan dengan kebutuhan pendanaannya. Apalagi suku bunga global masih rendah. Saat ini The Fed Rate dipatok sekitar 0,25 persen.

Meski demikian, Reza menilai, rasio utang terhadap modal/debt to equity ratio (DER) emiten menara telekomunikasi cenderung tinggi. "Rata-rata memang tinggi untuk DER emiten menara telekomunikasi. Kalau Solusi Tunas Pratama sekitar 2,1 kali, Tower Bersama Infrastructure sekitar 4 kali dan Sarana Menara Nusantara sekitar 2,8 kali," tutur Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Reza menambahkan, tanpa ekspansi akusisi menara, pertumbuhan menara telekomunikasi hanya dari harga sewa menara dan perawatan BTS.

Pada perdagangan saham hari ini pukul 10.24 WIB, saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk ditransaksikan naik tipis 0,60 persen ke level Rp 8.450 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 13 kali dengan nilai transaksi Rp 372,7 juta.

Sedangkan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk melemah 1,36 persen ke level Rp 9.075 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 246 kali dengan nilai transaksi Rp 2 miliar. (Ahm/)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya