Indocement Kantongi Pendapatan Rp 19,9 Triliun

Kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk hanya naik tipis didorong kenaikan beban usaha sebesar 20,6 persen pada 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mar 2015, 11:32 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 11:32 WIB
Laba Indocement Hanya Naik 5% pada 2013
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencatatkan laba bersih naik tipis 5,24% menjadi Rp 5,01 triliun pada 2013.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan laba bersih naik tipis sekitar 5,2 persen menjadi Rp 5,27 triliun pada 2014. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,01 triliun pada 2013.

Kenaikan laba didukung kenaikan pendapatan bersih sekitar 6,98 persen menjadi Rp 19,99 triliun pada 2014 ketimbang periode 2013 sebesar Rp 18,69 triliun. Beban pokok pendapatan naik 8,69 persen menjadi Rp 10,90 triliun pada 2014.

Hal itu mendorong laba kotor naik 4,99 persen menjadi Rp 9,08 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,65 triliun. Di pos beban, perseroan mencatatkan kenaikan beban usaha signifikan sebesar 20,6 persen menjadi Rp 3,23 triliun pada 2014. Hal itu menekan kinerja perseroan.

Selain itu, beban operasional naik 59 persen menjadi Rp 74,94 miliar pada 2014. Meski demikian perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan keuangan sebesar 43,83 persen menjadi Rp 811,64 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 564,29 miliar.

Dengan melihat kinerja itu, perseroan mencatatkan laba per saham dasar naik menjadi 1.431,82 pada 2014 dari periode 2013 sebesar 1.361,02.

Pada 2014, produsen semen ini mencetak total liabilitas naik menjadi Rp 4,1 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,62 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp 24,78 triliun. Perseroan mengantongi kas sebesar Rp 11,25 triliun pada 31 Desember 2014.

Pada perdagangan saham Kamis (19/3/2015), harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk naik tipis 1,01 persen menjadi Rp 22.500 per saham. Total frekunesi perdagangan saham sekitar 817 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 22,9 miliar. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya