Beban Keuangan Turun, Laba Bersih Indofood Naik 55%

Kenaikan laba ditopang dari kenaikan penjualan bersih sebesar 14,3 persen menjadi Rp 63,59 triliun pada 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Mar 2015, 13:08 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 13:08 WIB
Pefindo Ganjar Prospek Indofood Stabil
PT Pemeringkat Efek Indonesia menetapkan kembali peringkat PT Indofood Sukses Makmur Tbk di level idAA+.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencetak penjualan bersih naik 14,3 persen menjadi Rp 63,59 triliun pada 2014. Perseroan mencatatkan penjualan bersih sekitar Rp 55,62 triliun pada 2013.

Kenaikan penjualan itu disumbangkan dari kelompok usaha produk konsumen bermerek (CBP) dengan memberikan kontribusi terbesar yang mencapai 47 persen terhadap penjualan bersih. Lalu disusul grup Bogasari yang memberikan kontribusi sebesar 25 persen, kemudian bisnis agribisnis sebesar 20 persen, dan distribusi sebesar 8 persen.

Penjualan bersih itu mendorong perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 55,2 persen menjadi Rp 3,89 triliun dari Rp 2,5 triliun.

Hal itu lantaran beban keuangan turun akibat rugi bersih selisih kurs yang berasal dari kegiatan pendanaan yang lebih rendah. Marjin laba bersih naik menjadi 6,1 persen dari 4,5 persen.

Selain itu, laba kotor naik 25,3 persen menjadi Rp 17,05 triliun pada 2014 dari periode Rp 13,61 triliun pada 2013. Sementara, marjin laba bruto meningkat menjadi 26,8 persen.

Meskipun terjadi kenaikan beban usaha, laba usaha tumbuh 17,9 persen menjadi Rp 7,21 triliun dari Rp 6,11 triliun. Sedangkan marjin laba usaha meningkat menjadi 11,3 persen.

Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim mengatakan, pihaknya tetap optimistis namun berhati-hati dalam memasuki tahun 2015.

Perseroan akan terus memperkuat dan memperluas kegiatan usaha di dalam negeri, mengidentifikasi berbagai peluang yang ada di kawasan regional dan internasional serta mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul sehubungan dengan segera diberlakukannya ASEAN Economic Community.

"Kami meyakini bahwa dengan tujuan dan arahan strategi yang jelas, serta kemampuan dan kedisiplinan dalam beradaptasi dengan kondisi pasar secara dinamis kami berada di posisi terbaik untuk menangkap peluang yang ada dan mengatasi berbagai tantangan ke depan," ujar Anthoni dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/3/2015). (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya