Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru mencapai Rp 4,6 triliun hingga Mei 2015. Kontrak baru itu terbesar disumbangkan dari lini bisnis kontruksi.
Realisasi dari lini bisnis konstruksi mencapai 89 persen, sedangkan sisanya sebesar 11 persen yang merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya.
Sedangkan dilihat dari segmen sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 44 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat 20 persen, sementara Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebesar 36 persen.
Baca Juga
Kalau dilihat dari tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru itu terdiri dari gedung sebanyak 51 persen, jalan dan jembatan sebanyak 37 persen, sedangkan dermaga dan infrastruktur lainnya sebesar 12 persen.
Advertisement
"Realisasi kontrak pada Mei 2015 antara lain proyek pembangunan jalan tol Bawen-Solo paket 3.1 sebesar Rp 412,8 miliar, proyek jalan Bima Palima-Pakupatan Serang sebesar Rp 221,5 miliar, proyek RSUD Al Ikhsan Gedung A tahap I Bandung sebesar Rp 139,8 miliar dan proyek lainnya," kata Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Ki Syahgolang P, dalam keterangan yang diterbitkan, Kamis (18/6/2015).
PT Adhi Karya Tbk menargetkan kontrak baru sebesar Rp 18,7 triliun pada 2015. Kontrak baru itu berasal dari lini bisnis jasa konstruksi Rp 16,1 triliun, lini bisnis EPC sebesar Rp 460,1 miliar, lini bisnis properti realti sebesar Rp 1,7 triliun, dan lini bisnis precast concrete sebesar Rp 389,4 miliar.
Sedangkan dari jenis pekerjaan, proyek gedung diperkirakan 39 persen jalan dan jembatan sebesar 34 persen, sisanya proyek infrastruktur.
Untuk target kinerja 2015, perseroan mengincar pendapatan usaha sebesar Rp 13,8 triliun dan laba bersih sebesar Rp 504,7 miliar. (Ahm/)