Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada 16-17 September 2015. Sentimen ini masih akan mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu pekan ini.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan aksi jual dan beli bercampur dalam suasana sentimen bervariasi menunggu keputusan bank sentral AS pada pekan ini. Konsensus masih 32 persen untuk potensi kenaikan suku bunga pada pertemuan itu sehingga pasar bergerak tak menentu.
Baca Juga
"IHSG akan bergerak di level support 4.310-4.235-4.170 dan resistance 4.415-4.514-4.570-4.655 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya Rabu (16/9/2015).
Advertisement
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan saat ini IHSG masih bergerak konsolidasi, dengan potensi pergerakan menembus level resistance 4.445.
"Jika berhasil, hal ini akan menunjukkan kalau IHSG terkonfirmasi membentuk pola uptren jangka pendek, dengan level support 4.324," kata William.
Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan kalau laju IHSG akan bervariasi. Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan bank sentral AS. Satrio mengharapkan ada kenaikan suku bunga AS sehingga dapat memberikan kepastian di bursa saham.
Meski demikian, Satrio menilai ada kekhawatiran kalau kenaikan suku bunga AS dapat memicu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS makin melemah. Hal itu lantaran dana investor asing keluar ke bursa saham kembali ke AS. Akan tetapi melihat kondisi tapering yang terjadi, Satrio menuturkan investor asing malah kembali ke bursa saham AS. Sepanjang 2015, investor asing cenderung melakukan aksi jual mencapai Rp 9,06 triliun.
"IHSG akan bergerak di support 4.290-4.343 dan resistance 4.360-4.365 pada Rabu pekan ini," kata Satrio.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan Yuganur memilih saham BBNI, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Rekomendasi akumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk dalam proses pembentukan pola untuk jangka pendek dan menengah sehingga menuju resistance Rp 4.500.Ia merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.315, level kedua Rp 4.275, dan cut loss point Rp 4.185. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 4.500," kata Yuganur. (Ahm/Igw)