Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah menjelang akhir pekan ini dipicu aksi jual investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (25/9/2015), IHSG melemah 34,98 poin (0,82 persen) ke level 4.209,43. Indeks saham LQ45 turun 1,2 persen ke level 699,37. Indeks saham acuan berada di zona merah pada akhir pekan ini.
Baca Juga
Ada sebanyak 162 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 110 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sementara itu, 71 saham lainnya diam di tempat.IHSG sempat berada di level tertinggi 4.251,22 dan terendah 4.194,13.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 240.498 kali dengan volume perdagangan saham 6,04 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,98 triliun.
Secara sektoral sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,26 persen, sektor saham tambang menguat 1,1 persen, sektor saham aneka industri mendaki 0,77 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,08 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan menurun 1,73 persen, sektor saham barang konsumsi melemah 1,43 persen, dan sektor saham perdagangan turun 1,19 persen. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 600 miliar.
Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 500 miliar.Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham INCO naik 11,23 persen ke level Rp 2.080 per saham, saham KREN mendaki 6,92 persen ke level Rp 2.085 per saham, dan saham LSIP mendaki 6,06 persen ke level Rp 1.400 per saham.
Sedangkan saham-saham bank cenderung tertekan. Saham BBRI turun 2,84 persen ke level Rp 8.550 per saham, saham BMRI melemah 4,04 persen ke level Rp 7.725 per saham, dan saham BBNI tergelincir 3,97 persen ke level Rp 4.110 per saham.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan pelaku pasar merespons negatif sentimen yang ada. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung tertekan mempengaruhi laju IHSG.
Berdasarkan data RTI, rupiah berada di kisaran 14.868 per dolar AS.Selain itu, pidato pimpinan bank sentral AS Janet Yellen juga menambah sentimen negatif bagi pelaku pasar. "Pidato Yellen hanya mempertegas kebijakan The Fed," ujar Reza.
Meski IHSG melemah, bursa saham Asia cenderung positif. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,76 persen ke level 17.880 dan indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 0,43 persen ke level 21.186,32. (Ahm/Zul)