Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menetapkan harga saham penawaran umum terbatas/rights issue dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 77 ribu per saham. Jadi total dana yang diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 20,34 triliun.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk Yos Adiguna Ginting mengatakan, harga rights issue itu lebih tinggi 1,34 persen dari harga penutupan saham Perseroan Rp 75.975 per saham pada 30 September 2015. Penetapan harga right issue itu juga masuk batas atas dari penawaran harga rights issue Rp 65 ribu-Rp 77 ribu per saham. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/10/2015).
Baca Juga
Dana hasil rights issue PT HM Sampoerna Tbk akan menjadi salah satu terbesar di pasar modal Indonesia. PT Philip Morris Indonesia menegaskan kepada perseroan kalau akan menjual 264,20 juta dari HMETD yang menjadi haknya dalam suatu penawaran terbatas kepada investor institusional. Philip Morris Indonesia akan melaksanakan sisanya sebanyak 600.640 HMETD yang menjadi haknya.
Advertisement
Adapun pelaksanaan rights issue ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi persyaratan pencatatan dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham atau 7,5 persen dari jumlah saham dalam modal disetor.Dana hasil rights issue itu juga akan digunakan untuk modal kerja termasuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman lainnya.
Rasio rights issue tersebut setiap pemegang 65 saham lama PT HM Sampoerna Tbk akan berhak atas 4 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham PT HM Sampoerna Tbk per 31 Agustus 2015 antara lain PT Philip Morris Indonesia sebesar 98,18 persen dan publik kurang dari 1,82 persen.Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, pukul 13.58 WIB, saham PT HM Sampoerna Tbk naik 2,93 persen menjadi Rp 78.200 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 46 kali dengan nilai transaksi Rp 1,3 miliar. (Ahm/Igw)