Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan perdagangan saham pada zona merah. Pergerakan IHSG seiring dengan bursa saham Asia yang juga merosot.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (10/11/2015), IHSG melemah 35,37 poin atau 0,79 persen ke level 4.464,41. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,44 persen ke level 780,37. Sebagian besar indeks saham acuan tergelincir. IHSG melanjutkan tekanan pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB.
IHSG turun 33,48 poin atau 0,74 persen ke level 4.465,97. Indeks saham LQ45 susut 1,12 persen ke level 767,99. Sebanyak 114 saham melemah sehingga membuat IHSG tertekan. Sedangkan 15 saham menghijau dan 38 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham pada pembukaan hari ini sekitar 8.534 kali dengan volume perdagangan saham 129 juta juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 181,53 miliar.
Advertisement
Secara sektoral, semua sektor saham melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Sektor yang paling besar mengalami penurunan adalah industri dasar dengan penurunan 1,06 persen atau 3.82 poin. .Di awal sesi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.483 dan terendah 4.4591.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 9 miliar. Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CTTH naik 9,26 persen ke level Rp 59 per saham, kemudian saham FORU mendaki 9,09 persen ke level Rp 720 per saham, dan saham NOBU menanjak 7,26 persen ke level Rp 665 per saham.
Sementara saham-saham yang tertekan antara lain saham MYTX turun 9,68 persen ke level Rp 26 per saham, disusul saham META yang melemah 9,30 persen ke level Rp 78 per saham, dan saham TIRT yang turun 7,94 persen ke level Rp 58 per saham.
Pagi ini, Bursa saham Asia merosot ke posisi terendah. Hal itu didorong dari rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi global melambat mendorong investor untuk memangkas portofolio investasinya di aset berisiko.
"Meningkatnya resiko pasar global ditandai dengan penguatan dolar AS dan memburuknya outlook pertumbuhan ekonomi global setelah perekonomian China memburuk akan kembali menekan perdagangan saham hari ini. IHSG diperkirakan akan kembali bergerak di teritori negatif setelah kemarin gagal bertahan di atas 4500. IHSG diperkirakan bergerak dengan kisaran 4460 hingga 4540," tutur  analis dari First Capital. (Zul/Gdn)