Kino Indonesia Tetapkan Harga Saham Perdana Rp 3.800

PT Kino Indonesia Tbk menawarkan saham perdana kombinasi untuk investor lokal dan asing.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Nov 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2015, 13:30 WIB
PT Kino Indonesia akan menggelar penawaran umum saham perdana.
PT Kino Indonesia akan menggelar penawaran umum saham perdana. (Foto: PT Kino Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kino Indonesia Tbk menetapkan harga saham perdana Rp 3.800 per lembar saham dari harga yang ditawarkan di kisaran Rp 3.750-Rp 5.225 per lembar saham.

Perseroan diperkirakan meraup dana sekitar Rp 868,56 miliar dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Harga perdana yang ditetapkan tersebut merupakan batas bawah dari harga saham perdana yang ditawarkan.

Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk Harry Sanusi menuturkan, harga saham perdana itu mempertimbangkan kondisi bursa saham masih dinamis. Karena itu, penetapan harga saham di batas bawah diharapkan dapat diterima oleh investor.

"Harga saham perdana Rp 3.800 per saham. Pencatatan saham perdana pada 11 Desember 2015. Harga saham perdana itu di batas bawah. Pertimbangannya karena pasar saham masih sangat dinamis sehingga penetapan harga di bawah akan lebih bijaksana buat investor," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (27/11/2015).

Harry menambahkan, pihaknya akan menawarkan saham perdana itu kombinasi kepada investor lokal dan asing. Seperti diketahui perusahaan bergerak di bidang consumer goods ini akan melepas saham sebanyak-banyaknya 228,57 juta saham atau 16 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Dana hasil IPO antara lain digunakan sebanyak 27 persen untuk mengakuisisi perusahaan sejenis atau perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods.

Sedangkan 50 persen akan digunakan untuk belanja modal, dan sisanya 23 persen untuk modal kerja.Langkah korporasi itu diperlukan menimbang pertumbuhan ekonomi yang kemudian berdampak pada bisnis PT Kino Indonesia.

"Dengan prospek bisnis konsumen yang sangat baik, jumlah penduduk yang besar di Indonesia serta tumbuhnya tingkat pendapatan per kapita dan meningkatnya jumlah kelas menengah, kami yakin IPO Kino dapat menjadi pilihan investasi bagi para investor," ujar dia.

Dalam IPO ini, perseroan menggandeng penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Indo Premiers Securities, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT Deutsche Securities Indonesia.

PT Kino Indonesia mencatatkan penjualan Rp 1,75 triliun hingga Juni 2015. Penjualan itu tumbuh 10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,59 triliun.Sementara itu, laba bersih perseroan melesat dari Rp 45,25 miliar pada Juni 2014 menjadi Rp 165,44 miliar pada Juni 2015. Aset PT Kino Indonesia mencapai Rp 2,21 triliun per Juni. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya