Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong perusahaan-perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Negera (BUMN) untuk melantai di bursa efek atau initial public offering (IPO) pada tahun depan.
Menurut JK, dengan IPO, maka perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut akan lebih mudah mendapatkan modal dalam rangka pengembangan perusahaan.
"Itu juga menjadi cara untuk mencari modal yang lebih murah," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Selain untuk mempermudah BUMN dalam mendapatkan modal, IPO juga dinilai akan membuat perusahaan pelat merah menjadi lebih transparan karena sahamnya juga dimiliki oleh masyarakat sehingga harus ada laporan keuangan yang umumkan.
Baca Juga
"Kita harapkan begitu (IPO). IPO di samping meningkatkan modalnya, juga agar transparansi itu timbul, karena kalau dia Tbk kan pasti dia transparan dibanding dengan perusahaan yang tertutup," tandasnya.
Sebelumnya, JK secara resmi menutup perdagangan saham 2015 Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. Perdagangan saham pada tahun ini resmi ditutup pukul 16.00 WIB dan akan kembali dibuka pada 4 Januari 2016 pukul 09.00 WIB.
Dalam sambutannya, JK menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada para pelaku pasar saham yang telah menunjukan kepercayaannya dengan menanamkan modalnya di Indonesia.
"Saya atas nama pemerintah memberikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pelaku dan otoritas pasar di Indonesia yang memberikan dan berdedikasi dalam rangka meningkatkan ekonomi dan pasar modal di Indonesia," ungkapnya.
JK mengatakan, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku pasar dan sektor bisnis di dalam negeri sepanjang tahun ini. Namun hal tersebut diharapkan akan memacu para pelaku pasar dan pelaku bisnis untuk bekerja lebih baik pada tahun depan.
"Kita mengalami banyak tantangan-tantangan. Namun sebagaimana anda ketahui, keadaan kita masih lebih baik dari negera lain, walaupun ada harapan untuk ebih lagi. Begitu di para pelaku di bursa, ada untung, ada rugi. Kalau mau untung terus jangan di bursa," kata dia.
Selain itu, JK berharap ke depannya lebih banyak lagi masyarakat yang berinvestasi melalui pasar saham. BEI juga diharapkan memperluas jangkauannya sehingga lebih banyak masyarakat yang mengenal pasar saham.
"Lebih baik berinvestasi disini dari pada di perusahaan-perusahaan bodong," tandasnya. (Dny/Ndw)